Jawaban:

Penjelasan:

Sengketa Belanda dengan Pangeran Diponegoro dimulai pada tahun 1825. Pemerintah kolonial Belanda memulai proyek pembangunan jalan raya di tanah yang dihuni oleh suku Jawa di wilayah yang dikuasai oleh Pangeran Diponegoro, yang merupakan pemimpin suku Jawa. Pangeran Diponegoro menentang proyek tersebut karena merasa bahwa tanah tersebut adalah tanah suku Jawa dan harus dihormati hak-hak mereka. Pemerintah Belanda menolak untuk menghentikan proyek tersebut dan mencoba untuk memaksa Pangeran Diponegoro untuk mengikuti keinginan mereka. Hal ini menyebabkan konflik antara Belanda dan Diponegoro dan akhirnya memicu perang Diponegoro (1825-1830) yang sangat berdarah yang menyebabkan kerusakan besar di wilayah Jawa.