Berikut ini adalah pertanyaan dari kelvinxioami8 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
adat dan kebiasaan adat bali
1. UPACARA NGABEN
Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang merupakan warisan leluhur dan telah dilakukan sejak ratusan tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa dengan membayar jenazah, roh leluhur menjadi suci dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Upacara ngaben membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini karena ngaben melibatkan orang dalam jumlah besar dan panggung pembakaran.
Oleh karena itu, masyarakat Bali yang kurang mampu biasanya harus menunggu selama beberapa saat agar dapat melakukan ngaben secara bersama-sama. Dengan demikian, biaya upacara terasa lebih ringan karena ditanggung oleh beberapa keluarga.
2. MELASTI
Upacara Melasti merupakan acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Biasanya upacara ini diadakan menjelang Nyepi, yaitu tiga hari sebelumnya. Ketika Melasti dilaksanakan, masyarakat Bali akan menyucikan diri mereka dengan mendatangi sumber-sumber air seperti danau, laut, atau mata air yang disakralkan.
Dalam adat ini, tokoh adat akan memercikkan air ke kepala warga masyarakat agar kotoran dan keburukan yang ada dalam diri mereka hilang sehingga mereka kembali suci. Upacara Melasti juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
3. OMED-OMEDAN
Tradisi yang satu ini cukup unik. Setelah merayakan Nyepi, warga Bali akan mengadakan upacara Omed-omedan yaitu kelompok pemuda dan pemudi berusia 18 hingga 30 tahun yang belum menikah akan berhadapan. Mereka akan diguyur air kemudian bertarung dan diakhiri dengan saling berciuman. Tradisi ini telah ada sejak puluhan tahun silam dan masih dilestarikan hingga sekarang.
adat kebiasaan-istiadat jawa
1. SEKATEN
Upacara ini biasa diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Setiap tahunnya, Sekaten diselenggarakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dan dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta maupun wisatawan. Tidak heran, tradisi yang satu ini juga menjadi daya tarik tersendiri sehingga mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikan secara langsung.
Pada momen ini, Keraton akan mengadakan pawai atau iring-iringan gunungan hasil bumi masyarakat sekitar yang diarak oleh abdi dalem serta prajurit Kraton. Adat ini masih dilestarikan hingga saat ini karena merupakan bagian dari kearifan lokal.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh komangnitadewi45 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 26 Dec 22