Jawaban:

Demokrasi Terpimpin adalah sebuah era dalam sejarah Indonesia yang berlangsung dari tahun 1957 hingga 1965, di mana Presiden Sukarno memimpin negara dengan ideologi Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme). Kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin diwarnai oleh upaya pemerintah untuk membangun ekonomi yang mandiri dan politik yang lebih terpusat.

Dalam kehidupan politik, Sukarno mengeluarkan beberapa kebijakan kontroversial untuk memperkuat kekuasaannya, seperti pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pembentukan Dewan Revolusi. Dewan Revolusi dibentuk sebagai badan tertinggi negara yang mengambil alih kekuasaan dari parlemen dan membentuk Kabinet Kerja. Namun, Dewan Revolusi ini dianggap tidak demokratis dan menjadi sumber konflik antara Sukarno dan kelompok oposisi, termasuk tentara.

Dalam kehidupan ekonomi, Sukarno menerapkan program ekonomi Nasionalisasi dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (NPEI) yang bertujuan untuk membangun ekonomi yang mandiri dengan mengambil alih perusahaan asing dan mengembangkan sektor-sektor industri strategis. Namun, program ini dianggap tidak berhasil karena adanya korupsi dan birokrasi yang merajalela, sehingga Indonesia mengalami inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Selain itu, pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia mengalami ketegangan dengan Amerika Serikat dan Inggris, terutama karena hubungan yang kurang harmonis dengan negara-negara Barat, dan ini memperburuk kondisi ekonomi negara.

Secara keseluruhan, kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin diwarnai oleh upaya pemerintah untuk membangun negara yang mandiri dan merdeka, tetapi juga diwarnai oleh konflik politik dan masalah ekonomi yang kompleks. Konflik politik dan ketegangan internasional akhirnya memuncak pada peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, yang mengakhiri era Demokrasi Terpimpin dan membawa Indonesia pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.