Setelah Perang Salib, Dinasti Ayyubiyah mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya, mereka memiliki kekuatan militer yang kuat dan memegang kendali atas beberapa wilayah di Timur Tengah, termasuk Mesir, Suriah, dan Irak. Namun, pada akhir abad ke-13, kekuatan mereka mulai melemah dan mereka mulai kehilangan kendali atas beberapa wilayah.

Dinasti Ayyubiyah juga mengalami beberapa konflik internal dan politik yang mempengaruhi stabilitas mereka. Pada tahun 1260, armada Mongol menyerang Mesir dan mengalahkan pasukan Ayyubiyah, menandai titik balik dalam sejarah dinasti tersebut. Setelah itu, Mesir dan wilayah lain yang dikuasai oleh Ayyubiyah mulai mengalami keruntuhan dan menjadi lemah.

Namun, meskipun Ayyubiyah tidak lagi memegang kekuasaan seperti sebelumnya, mereka tetap memiliki pengaruh besar dalam sejarah Islam dan Timur Tengah. Mereka mempromosikan ilmu pengetahuan dan filsafat, dan membantu memelihara dan mengembangkan tradisi Islam yang berkembang selama masa mereka.