Jawaban:

Sejarah itu cerita tentang hal-hal yang terjadi di masa lalu. Kayak dua candi di depan kita ini, Cik! Candi-candi ini adalah peninggalan kerajaan Hindu dan Buddha. Berarti kan terbukti kalau cerita di masa lalu tentang kerajaan Hindu dan Buddha itu benar-benar terjadi!” ujar Made.

“Tapi… Gimana bisa kerajaan-kerajaan itu berdiri dan meninggalkan banyak peninggalan yang bisa kita lihat sampai sekarang, Made?” kata Cika.

“Oke, serahkan semuanya sama aku! Aku akan ceritain bagaimana sejarah terbentuknya kerajaan Hindu Buddha di Indonesia! Ekhem… ”

Made bersiap memulai cerita.

“Dahulu kala, wilayah Indonesia yang kita kenal saat ini disebut dengan Nusantara. Wilayah Nusantara ini adalah tempat yang sangat strategis untuk berdagang. Makanya, sekitar abad ke-4 Masehi, banyak bangsa India yang datang ke wilayah Nusantara untuk berdagang dan menyebarkan kebudayaannya. Kebudayaan yang diperkenalkan salah satunya adalah tulisan atau aksara dan sistem pemerintahan. Dari sinilah mulai berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha yang tersebar di wilayah Nusantara.” jelas Made.

“Oooh, gitu. Terus gimana lagi, Made?” tanya Cika antusias.

“Kan udah jadi kerajaan tuh. Nah, setiap kerajaan yang berdiri di Nusantara memiliki pemimpin yang disebut dengan raja. Setiap kerajaan juga memiliki peninggalan sejarah yang bermacam-macam, seperti artefak, prasasti, kitab sastra, dan bangunan yang masih bisa kita temukan di wilayah sekitar kita sekarang.”

Baca juga: Macam-Macam Keberagaman Budaya di Indonesia

‘Oh, aku tau! Contohnya Candi Borobudur di Magelang dan Candi Prambanan di Yogyakarta-Klaten. Kayak di gambar ini, kan?” kata Cika menunjuk gambar di depannya.

“Iya betul, Cika! Selain itu ada juga Candi Muara Takus di Riau.” lanjut Made.

“Kerajaannya banyak ya, Made?” tanya Cika.

“Hmm, kita lihat di sana aja yuk, Cik! Biar kita tau ada kerajaan apa aja.” ajak Made.

Made dan Cika pun berpindah ke bagian lain museum.

“Waah, bagus ya Made! Sekarang aku jadi tau juga peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.” ujar Cika semangat.

“Iya, Cik! Kita liat tempat lain lagi yuk!”

Penjelasan:

baca saja sendiri:)