Homo ergaster (dulunya dikenal sebagai Homo erectus) dianggap sebagai salah satu spesies awal manusia. Ada beberapa bukti yang mendukung klaim ini, antara lain:

1. Kemampuan berjalan bipedal: Homo ergaster memiliki tulang pinggul dan kaki yang menunjukkan kemampuan berjalan bipedal yang efisien, sehingga diketahui bahwa spesies ini berjalan dengan cara yang sama seperti manusia modern. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi yang penting dalam evolusi manusia.

2. Otak yang lebih besar: Homo ergaster memiliki otak yang lebih besar daripada nenek moyang manusia yang lebih awal seperti Australopithecus. Ukuran otaknya sekitar 700 hingga 900 cc, mendekati ukuran otak manusia modern.

3. Perkakas batu: Homo ergaster dikenal sebagai pembuat perkakas batu yang sangat terampil. Mereka memproduksi alat batu yang lebih kompleks dan bervariasi daripada spesies hominin sebelumnya.

4. Penyebaran geografis: Homo ergaster menyebar ke luar Afrika sekitar 1,8 juta tahun yang lalu, dengan penemuan fosil di Asia dan Eropa. Ini menunjukkan bahwa spesies ini mampu beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan berpindah-pindah tempat.