Jawaban:

Surah Ali 'Imran ayat 9 berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu memelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Al-Ma'idah ayat 8 berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah meskipun terhadap dirimu sendiri atau kedua orang tua dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu tentang keduanya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu agar kamu tidak adil. Dan jika kamu menyimpang dari kebenaran (maka ketahuilah) bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Al-Hasyr ayat 22 berbunyi: "Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Penyayang, Yang Maha Penyayang."

Al-'Alaq ayat 5 berbunyi: "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (segala sesuatu), Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Mulia."

Kemungkinan Salahuddin selalu tersenyum ketika mendengar bacaan Surah Ali 'Imran ayat 9, al-Ma'idah ayat 8, al-Hasyr ayat 22, dan al-'Alaq ayat 5 karena ayat-ayat tersebut mengingatkannya untuk senantiasa memelihara dirinya dan keluarganya dari api neraka, menjadi orang yang selalu menegakkan keadilan, mengingat Allah yang Maha Penyayang, serta mengenang penciptaan manusia dari segumpal darah. Ayat-ayat tersebut mengingatkannya pada akhirat dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan baik. Karena itu, mungkin tersenyum adalah ungkapan syukurnya atas keingatan dan kesadaran tersebut.

Penjelasan: