buatlah biografi tentang ibnu sina dan ibnu rusyd​

Berikut ini adalah pertanyaan dari robijr123456 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Buatlah biografi tentang ibnu sina dan ibnu rusyd​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pada masa kelahiran Ibnu Sina, sebagian besar wilayah Asia Tengah sedang dikuasai Kesultanan Samani, yakni bagian dari Muslim Sunni yang berasal dari Iran. Saat itu, Kekhalifahan Abbasiyah yang berbasis di Baghdad runtuh dan membuka jalan bagi bangkitnya masyarakat Muslim independen.

Di tengah gejolak politik, atmosfer dunia intelektual tetap stabil, bahkan berkembang pesat. Termasuk bagi Ibnu Sina, yang ayahnya mendalami ilmu agama.

Dikutip dari Middle East Eye, Ibnu Sina menjalani pendidikan seperti teman-teman sebaya pada masa itu, terdiri dari ilmu agama, matematika, kedokteran, dan filsafat. Di usia 10 tahun, ia telah menghafal Alquran. Saat beranjak remaja, ia mempelajari fisika dan ilmu kedokteran.

Ia mendalami berbagai bacaan tentang agama Islam dan filsafat Yunani sekaligus. Hal ini memicunya untuk mengembangkan pemikiran dalam filsafat.

Menurut Tirto, Ibnu Sina meraih gelar dokter pada usia 18 tahun setelah berguru pada Abu Abdullah An-Naqili. Pada 997 M, ia dipanggil untuk mengobati penyakit Al-Amir ar-Ridha Nuh II, penguasa Dinasti Samaniyah di Persia.

Setelah berhasil mengobati sang amir, Ibnu Sina menjadi sosok yang disegani di kesultanan tersebut. Ia memperoleh berbagai hak istimewa dan fasilitas, seperti akses ke perpustakaan dan berbagai manuskrip langka. Hal ini mempermudah dirinya mendalami berbagai ilmu pengetahuan.

Di usia 32 tahun, cendekiawan tersebut diangkat menjadi wazir negara Buyid, yakni semacam perdana menteri. Jabatan ini diberikan kepadanya setelah merawat sang amir, Syams al-Dawla.

Setelah sang pemimpin meninggal dunia, Ibnu Sina menolak tawaran putra mahkota untuk melanjutkan jabatan tersebut.

Setelah itu, sang cendekiawan mengasingkan diri. Berdasarkan Muslim Philosophy, pada masa ini ia menulis beberapa karya penting yang menjadi warisannya bagi dunia.

Salah satunya adalah Kitab al-Syifa (Kitab Penyembuhan), yakni hasil pembelajarannya di bidang logika, matematika, metafisika, ilmu alam, hingga akhirat.

Saat menulis bab tentang logika, ia ditangkap dan ditahan. Namun Ibnu Sina berhasil melarikan diri ke Isafan dengan menyamar sebagai seorang Sufi. Di sana ia bergabung dengan Ala al-Dawla.

Pada masa ini, ia menyelesaikan Kitab al-Syifa dan menulis karya baru, yakni Kitab al-Najat (Kitab Keselamatan), sebagai ringkasan Kitab al-Syifa.

Ia juga menyelesaikan dua tulisan tentang logika. Pertama, al-Mantiq (Logika Proposisional) sebagai tanggapan atas Analisis Awal oleh Aristoteles. Kedua, al-Isharat wa-I-tanhibat (Catatan dan Peringatan).

Karya selanjutnya adalah risalah dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu teoritis, psikologi, agama, astronomi, kedokteran, metafisika, filologi, dan zoologi. Tak hanya itu, sang cendekiawan Muslim turut mewariskan karya puisi dan alegori, Hayy bin Yaqzan (Anak yang Hidup dari Waspada).

Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah al-Qanun fi al-Tibb (Kanonik Pengobatan), yakni ensiklopedia yang memuat pengetahuan medis tradisional dan penemuan kontemporer ilmuwan Muslim pada masa tersebut. Buku ini kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad ke-12, lalu digunakan sebagai referensi penelitian di berbagai universitas di Eropa sampai pertengahan abad ke-17.

Beberapa poin yang dijelaskannya dalam kanon tersebut adalah 600 kemungkinan pengobatan untuk penyakit-penyakit yang umum ditemui, anatomi tubuh, hingga efek tanaman tertentu bagi tubuh manusia. Ia juga menjelaskan pentingnya isolasi untuk menghentikan penyebaran penyakit menular.

Ibnu Sina turut menjelaskan spiritualisme dan eksistensi konsep ketuhanan dalam Burhan al-Siddiqin (Bukti Kebenaran).

Sampai akhir hayatnya, ia memiliki sumbangsih besar dalam politik serta perkembangan ilmu kedokteran dan filsafat. Ibnu Sina meninggal dunia di usia 58 tahun pada Juni 1307, tepatnya pada bulan Ramadan. Ia dimakamkan di sebuah mausoleum di Hamadan, Iran.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wilda8692 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 21 Aug 23