Tujuan di bukukannya hadist

• Mempertahankan dan mengamankan ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
• Mewariskan dan mempertahankan warisan Rasulullah kepada generasi selanjutnya.
• Memberikan petunjuk hukum (fiqh) dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
• Melawan pemalsuan dan penyelewengan ajaran Islam dengan membedakan hadis sahih dari hadis palsu.

Prestasi ali

• Kepemimpinan sebagai Khalifah Keempat dalam sejarah Islam.
• Kepemimpinan militer yang berani dan ulung dalam pertempuran-pertempuran penting.
• Kepemimpinan spiritual dan intelektual sebagai cendekiawan, pemikir, dan penyebar pemahaman teologis.
• Kepribadian dan moralitas yang tinggi, menjadi teladan dalam kejujuran, keadilan, dan ketabahan.
• Hubungan keluarga dengan menjadi suami bagi Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW, dan ayah dari Hasan dan Husain, dua cucu Nabi yang dihormati.

meniru sikap umar bin abdul aziz

• Keadilan: Umar bin Abdul Aziz sangat menekankan keadilan dalam pemerintahannya. Ia memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil tanpa memandang status sosial atau kekayaan seseorang. Meniru sikap ini berarti mengutamakan keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial maupun dalam pengambilan keputusan.
• Kebijaksanaan: Umar bin Abdul Aziz terkenal karena kebijaksanaannya dalam mengelola negara dan menghadapi tantangan politik dan sosial. Meniru sikap ini berarti mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana, melihat dampak jangka panjang dari tindakan, dan mempertimbangkan kesejahteraan umat dan negara secara keseluruhan.
• Ketekunan dalam beribadah: Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai seorang pemimpin yang rajin beribadah dan mengutamakan ketaatan kepada Allah. Meniru sikap ini berarti memiliki ketekunan dalam menjalankan ibadah, menjaga hubungan yang kuat dengan Allah, dan mengutamakan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
• Kepedulian terhadap rakyat: Umar bin Abdul Aziz sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya dan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Meniru sikap ini berarti memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, memberikan perhatian terhadap masalah sosial, dan berusaha untuk memperbaiki kondisi hidup umat.
• Sederhana dan hemat dalam kehidupan: Umar bin Abdul Aziz hidup dengan sederhana dan hemat, menghindari pemborosan dan kemewahan yang tidak perlu. Meniru sikap ini berarti mengembangkan kesederhanaan dalam gaya hidup, mengelola sumber daya dengan bijaksana, dan menggunakan kekayaan dengan tanggung jawab.

sebutkan nama ulama fikih

• Imam Abu Hanifah (699-767 M)
• Imam Malik ibn Anas (711-795 M)
• Imam Syafi'i (767-820 M)
• Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M)
• Imam Ibn Hazm (994-1064 M)
• Imam Al-Ghazali (1058-1111 M)
• Imam Nawawi (1233-1277 M)
• Ibnu Qudamah (1147-1223 M)
• Ibnu Taimiyah (1263-1328 M)
• Imam Al-Juwayni (1028-1085 M)

( Perlu dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh ulama fikih yang terkenal dan ada banyak ulama fikih lainnya yang memberikan kontribusi penting dalam pengembangan dan pemahaman fikih dalam sejarah Islam. )