jelaskan faktor subyetif Muhammadiyah berdiri{tolong ini dijawab dengan benar ya

Berikut ini adalah pertanyaan dari husnul2003 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan faktor subyetif Muhammadiyah berdiri{tolong ini dijawab dengan benar ya dan jangan asal asalan ok}​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pada tanggal 8 dzulhijjah 1330 H. bertepatan dengan 18 Nopember 1912 M. persyarikatan Muhammadiyahdidirikan. Peresmian berdirinya Muhammadiyah 20 Desember 1912 di Jalan Malioboro Yogyakarta dihadiri sekitar 60-70 orang haji, priyayi, kalangan pangreh praja, beberapa orang umum, pengurus Budi Utomo dan pejabat pemerintah kolonial Belanda.

Faktor subjektif berdirinya Muhammadiyah berupa kerisauan K.H. Ahmad Dahlan terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam; keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan. Baginya ayat-ayat al-Qur’an harus diamalkan seperti terekspressi dalam surat al-Ma’un. Dalam pandangan K.H. Ahmad Dahlan Surat al-Ma’un merupakan perintah terhadap umat Islam untuk marealisasikan kepedulian sosial melalui tindakan-tindakan nyata.

Faktor Objektif berdirinya Muhammadiyah adalah lemahnyapemahaman umat Islam dalam mempraktikkan ajaran Islam. Umat Islam masih sangat berpegang kuat pada tradisi-tradisi peninggalan zaman purba, Hindu, dan Budha serta tidak berani melakukan pembaharuan (ijtihad). Berpikir jumud (konsevatif), sangat formilistik dalam beragama, siklus-siklus dalam perjalanan kehidupan manusia; ketika masih dalam rahim sang ibu, lahir, khitan, nikah, dan mati selalu ditandai dengan ritual-ritual keagamaan tradisional. Sedang kesemarakan keagamaan lebih bersifat seremonal.

Menurut Ponsen, sampai akhir abad ke-19 mayoritas orang Jawa masih belum mengenal Islam dengan baik. Mereka dekat dengan Islam hanya pada praktik-praktik sunatan, puasa, larangan makan daging babi, peringatan hari-hari besar Islam dan menganggap orang kristen sebagai kapir landa. Sinkritisme masih sangat kuat dalam sistem keyakinan dan budaya Islam Jawa. Sebelum Islam masuk ke Indonesia, masyarakat telah memiliki sistem kepercayaan yang bersifat lokal, selain itu agama Hindu dan Budha telah masuk dan berkembang serta dipraktikkan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pencampuran (sinkritisme) Islam dengan kepercayaan lokal, Hindu dan Budha tidak dapat dihindari.

Penjelasan:

Sebelum mendirikan Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan sering terlibat dialog dengan sahabat-sahabatnya berkaitan kondisi umat Islam dan solusinya. Solusinya adalah, pertama, menegakkan kembali peranan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber utama agama islam, kedua, dibutuhkannya sekelompok ummat guna menegakkan ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan as Sunnah. Surat Ali Imran ayat 104 dan mendorong umat Islam dan K.H. Ahmad Dahlan untuk mendirikan sebuah organisasi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AriArsenio79 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 17 May 21