Berikut ini adalah pertanyaan dari iwanjok40 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
a. Sunan Kalijaga
b. Sunan Ampel
C. Sunan Muria
d. Dato Ri Bandang
pake penjelasan jangan ngasal
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sebutkan beberapa para tokoh penyebar agama islam di indonesia
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim. ...
Sunan Ampel. ...
Sunan Bonang. ...
Sunan Drajat.
Sunan Giri.
sunan kalijaga.
sunan Muri
Penjelasan:
Pada abad ke-15, keberadaan agama Islam mulai kuat di Pulau Jawa. Kehadirannya sedikit demi sedikit menggerus eksistensi Hindu-Budha yang telah hadir berabad-abad lamanya. Dianggap lebih mudah diikuti ketimbang ajaran-ajaran sebelumnya, masyarakat pun berbondong-bondong mengikrarkan diri sebagai seorang muslim.
Kemunculan Wali Songo (Sembilan Wali) juga turut menguatkan proses islamisasi kala itu. Para alim –seorang berilmu dalam agama Islam– itu menjadi ujung tombak dalam penyebaran ajaran Islam. Sunan Gersik, Sunan Bonang, hingga Sunan Gunung Jati, membangun daerah penyebarannya masing-masing. Mereka menjadi salah satu pembuka jalan era kerajaan Islam di Pulau Jawa.
Namun sebelum masa Sembilan Wali, masyarakat di Pulau Jawa telah mengenal tokoh-tokoh penyebar Islam. Syekh Jumadil Qubro misalnya, menjadi leluhur sebagian besar Wali Songo. Di antara ulama-ulama tersebut, berikut empat tokoh yang berhasil dirangkum Historia.
Advertising
Advertising
Syekh Datuk Kahfi
Syekh Datuk Kahfi –nama lainnya Syekh Nurjati atau Syekh Idhofi– dikenal sebagai perintis penyebaran Islam di barat Pulau Jawa, khususnya wilayah Cirebon dan sekitarnya. Lahir di Semenanjung Malaka sekitar abad ke-14, Syekh Datuk Kahfi merupakan putra seorang ulama besar Malaka yakni Syekh Datuk Ahmad. Disebutkan di dalam beberapa naskah, salah satunya Naskah Purwaka Caruban Nagari, Syekh Datuk Kahfi adalah keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Zaenal Abidin.
Syekh Datuk Kahfi pernah menuntut ilmu di Makkah sekitar pertengahan abad ke-14. Dari Tanah Suci, dia pergi ke Baghdad, Irak. Di wilayah kekuasaan Persia itu, Syekh Datuk Kahfi memperdalam keilmuannya. Banyak pemikir-pemikir Muslim Persia yang turut mempengaruhi jalan dakwah Syekh Datuk Kahfi ketika berada di Jawa.
Baca juga: Mencari Bukti Awal Islamisasi di Nusantara
Di Baghdad ini juga Syekh Datuk Kahfi menikah dengan Syarifah Halimah, adik penguasa Baghdad Syarif Sulaiman. Kedunya dikaruniai empat orang anak, yang kelak mengikuti jejak ayahnya di Cirebon. Syekh Datuk Kahfi lalu diutus oleh Raja Baghdad menyiarkan Islam ke wilayah Nusantara, yang ketika itu menjalin hubungan dagang dengan Persia.
Setelah melalui perjalanan yang panjang, Syekh Datuk Kahfi akhirnya sampai di Nusantara, tepatnya Pulau Jawa. Menurut sejarawan Uka Tjandrasasmita dalam Arekologi Islam Nusantara, Syekh Datuk Kahfi dan rombongannya tiba di Pelabuhan Muara Jati, Cirebon pada 1420. Dia diketahui membawa serta 20 laki-laki, dan dua perempuan dalam perjalanan dakwahnya ini.
Syekh Datuk Kahfi langsung diterima baik oleh Juru Labuhan Ki Gedeng Jumajanjati (sumber lain menyebut Ki Gedeng Tapa). Dia diberi tempat bermukim di Giri Amparan Jati. “Mereka diterima dengan baik, diberikan tempat, dan dimuliakan oleh Ki Gedeng Jumajanjati,” tulis Uka Tjandrasasmita.
Di Amparan Jati, Syekh Datuk Kahfi giat berdakwah. Dia mengenalkan tentang agama Islam di sekitar masyarakat yang masih menganut ajaran Hindu-Budha. Banyak orang dari berbagai daerah yang kemudian berdatangan untuk belajar tentang Islam. Namun jalan dakwahnya ini tidak selalu mulus. Syekh Datuk Kahfi banyak mendapat tantangan, terutama dari Kerajaan Galuh sebagai penguasa Cirebon kala itu.
Islam di Kuningan setelah dirinya wafat.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh herlisiana dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 31 May 21