Sinom Punika laku utama Tumindak sarta kakalir Nora ngatingalke lampah

Berikut ini adalah pertanyaan dari supartini9312 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sinom Punika laku utama Tumindak sarta kakalir Nora ngatingalke lampah Wadine kang den alingi Panedyane ing batin Pan jero pangarahipun Asore ngemu rasa Prayoga tiniru ugi Anak putu aja na ninggal lanjaran Guru gatrane tembang sinom kasebut, ana .....

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:Pada (bait) ke-240, Pupuh ke-12, Sinom, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.

Punika laku utama,

tumindak sarta kakelir.

Nora ngatingalken lampah,

wadine kang den alingi.

Panedyane ing batin,

pan jero pangarahipun,

asore ngemu rasa.

Prayoga tiniru ugi,

anak putu aja na ninggal lanjaran.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Itulah laku utama,

berbuat serta ditutupi.

Tidak memperlihatkan laku,

rahasianya yang ditutupi.

Kehendak dalam hati,

memang besar yang dikejar.

Rendahnya mengandung rasa.

Lebih baik ditiru juga,

anak cucu jangan ada yang meninggalkan pedoman.

Kajian per kata:

Punika (itulah) laku (laku) utama (utama), tumindak (berbuat) sarta (serta) kakelir (ditutupi). Itulah laku utama, berbuat serta ditutupi.

Ini adalah perilaku utama, dalam hal ini yang dimaksud adalah menyembunyikan segala upaya untuk meraih kejayaan. Mereka merintis jalan dengan tetap disertai rasa pasrah dan bertindak moderat. Tidak melakukan pembangkangan terhadap penguasa yang sah, namun melakukan dengan cara yang konstitusional.

Nora (tidak) ngatingalken (memperlihatkan) lampah (laku), wadine (rahasia) kang (yang) den (di) alingi (tutupi). Tidak memperlihatkan laku, rahasianya yang ditutupi.

Upaya mereka disamarkan, rahasianya ditutupi sehingga tidak terlihat dari orang lain. Inilah cara-cara yang terpuji jika menginginkan kekuasaan politik, tidak perlu melakukan cara-cara kotor sebagaiman politikus zaman sekarang yang senang menebar kebencian terhadap lawan politik.

Panedyane (kehendak) ing (dalam) batin (hati), pan (memang) jero (dalam, besar) pangarahipun (yang dikejar). Kehendak dalam hati, memang besar yang dikejar.

Cita-cita yang ingin diraih memang besar. Kemuliaan yang ingin dicapai memang tinggi. Kejayaan yang ingin dicapai memang sulit digapai, namun mereka tetap melakukan dengan ketenangan. Jauh dari sikap gembar-gembor menjual omongan ke sana ke mari. Langkah mereka mantap disertai keteguhan hati.

Asore (rendahnya) ngemu (mengandung) rasa (rasa). Rendahnya mengandung rasa.

Upayanya yang sederhana itu, bahkan terkesan remeh, rendah mengandung sebuah pesan moral yang tinggi bahwa jabatan atau kekuasaan duniawi tak perlu dikejar dengan mati-matian, namun diperlakukan sebagai amanat yang ditunaikan. Siapa mengira bahwa kepada mereka akan diserahkan kekuasaan di Tanah Jawa, sedangkan mereka adalah orang-orang desa yang sederhana, jauh dari ambisi dan kepentingan politik apapun. Namun ketika mereka diserahi kekuasaan itu mereka memikulnya dengan amanah.

Prayoga (lebih baik) tiniru (ditiru) ugi (juga), anak (anak) putu (cucu) aja (jangan) na (ada) ninggal (meninggalkan) lanjaran (pedoman). Lebih baik ditiru juga, anak cucu jangan ada yang meninggalkan pedoman.

Sikap para pendiri Mataram ini layak untuk ditiru anak cucu di zaman ini. Bukan saja pada anak keturunan mereka namun juga layak diteladani bagi semua orang yang berkecimpung dalam politik. Mereka sudah membuat pedoman moral yang tinggi, kita jangan meninggalkan pedoman itu. Ibarat buah melon, jika tumbuh di luar lanjaran takkan menjadi buah yang besar dan enak, justru akan membusuk mencium tanah.

Lanjaran adalah pedoman (guide) tempat tumbuhnya tanaman, biasanya melon, kacang panjang atau mentimun. Terbuat dari bambu yang ditancapkan sebagai tempat menjalar. Jika tidak ada lanjaran kemungkinan buah melon takkan tumbuh besar dan enak, karena kalau tumbuh menyentuh tanah kurang baik kualitasnya, bahkan bisa membusuk. Perilaku para pendiri Mataram adalah lanjaran bagi mereka yang ingin merintis karir sebagai politikus. Jangan tumbuh di luar itu, kan menjadi politikus busuk kau nanti!

Penjelasan:

ini yang betul

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh karwansitepu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Jun 21