PENJELASAN :

Pada tahun 1218, Al-Kamil memimpin pertahanan menghadapi tentara salib yg mengepung kota Dimyat. Sepeninggal Ayahnya kemudian menjadi sultan/raja. Pada tahun 1219 ia hampir kehilangan tahta karna konspirasi orang Kristen Koptik. Kemudian ia pergi ke Yaman utk menghindari konspirasi itu. Akhirnya,konspirasi itu dpt dipadamkan oleh saudaranya yg bernama Al-Muazzam yg menjabat Gubernur di Suriah.

Tersebarnya wabah penyakit & kelaparan yg diakibatkan oleh banjir sungai Nil, mengakibatkan Al-Kamil gagal mempertahankan Dimyat pada November 1219, Ia menarik pasukannya menuju Mansurah, yaitu sebuah benteng dihulu Sungai Nil.

Pasukan Salib terus maju menuju Kairo. Al-Kamil kemudian membuka bendungan sungai Nil & banjir melanda wilayah yg dikuasai pasukan Salib. Kejadian itu membuat pasukan Salib terpaksa menerima perdamaian yg ditawarkan Al-Kamil.

Pada tahun 1220, Al-Kamil berselisih dgn saudaranya (Al-Muazzam) sehingga menerima perdamaian dari Frederick II ,yaitu Raja Silsilia yg sudah menyiapkan pasukan Salib ke-6. Pada tahun 1227, Al-Muazzam meninggal.

Peristiwa yg dialami Al-Kamil =

1.) Pada tahun 1218 M, memimpin pertahanan menghadapi pasukan Salib yg mengepung kota Dimyat (Damietta).

2.) Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada tahun 1218 M, menggantikan Al-Adil yg meninggal.

3.) Pada tahun 1219 M, Ia hampir kehilangan tahtanya.

4.) Pada tahun 1219 M, Kota Dimyat akhirnya jatuh ke tangan orang² Kristen.

5.) Al-Kamil beberapa kali menawarkan perdamaian dgn pasukan Salib ; peranjian damai dgn imbalan: mengembalikan Yerussalem kpd Pasukan Salib.

Semoga dpt membantu:)