Berikut ini adalah pertanyaan dari wulansari8489 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Wafatnya Gajah Mada & Hayam Wuruk
Setelah Gajah Mada meninggal dunia pada 1364, disusul dengan wafatnya Hayam Wuruk pada 1389, Majapahit tidak memiliki pemimpin yang mampu mengulangi masa kejayaan kerajaan ini.
Masa-masa selanjutnya menjadi periode yang suram dan panjang bagi Majapahit. Sering terjadi pertikaian bahkan di dalam lingkungan istana, wilayah-wilayah taklukan pun mulai melepaskan diri yang semakin memperlemah pengaruh Majapahit.
Perang Saudara
Tiadanya pemimpin yang kuat membuat internal Majapahit goyah dan terbelah. Pada 1405, terjadi perang saudara yang dikenal dengan sebutan Perang Paregreg. Perang ini melibatkan Wikramawardhana melawan Bhre Wirabhumi.
Wikramawardhana adalah istri putri Hayam Wuruk dari permaisuri yakni Kusumawardhani. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan putra Hayam Wuruk dari istri selir.
Perang saudara tersebut dimenangkan oleh Wikramawardhana (1390-1428) yang menjadikan dirinya tetap berkuasa sebagai Raja Majapahit setelah Hayam Wuruk.
Namun demikian, Wikramawardhana maupun para penerusnya tidak mampu membangkitkan kejayaan MajapahitBerkembangnya Agama Islam
Ahmad Mansyur dalam Api Sejarah I (2012:108) menyebutkan, pada periode 1405–1433, armada muslim dari Cina yang dipimpin oleh Laksamana Cheng-Ho beberapa kali datang ke Jawa. Terbentuklah komunitas muslim Cina dan Arab di beberapa daerah, seperti Semarang, Demak, Tuban, serta Ampel.
Dari situlah Islam berkembang, terutama di wilayah pesisir pantai Utara Jawa. Mulai terjadi proses islamisasi di banyak tempat di Jawa, termasuk di wilayah kekuasaan Majapahit.
Dikutip dari Sejarah Peradaban Islam di Indonesia (2006) yang disusun Mundzirin Yusuf, bandar-bandar dagang baru pun dibuka untuk menyaingi bandar milik Majapahit yang pengaruhnya semakin merosot.
Salah satu bandar baru yang kemudian berpengaruh adalah di Demak. Di sinilah nantinya berdiri Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa dan menjadi ancaman baru bagi Majapahit.
Serangan Kesultanan Demak
Kesultanan Demak berdiri pada 1478. Pendirinya adalah Raden Patah (1475-1518) yang tidak lain adalah putra dari Raja Majapahit kala itu yakni Kertabumi atau Brawijaya V (1468-1478) dari istri seorang wanita berdarah Cina bernama Siu Ban Ci.
Perkembangan Demak sebagai kerajaan Islam di Jawa sangat pesat, berbanding terbalik dengan Majapahit yang semakin melemah. Melihat situasi itu, Demak pun berencana menghancurkan Majapahit.
Serangan pertama Kesultanan Demak terhadap Majapahit terjadi pada 1517 yang membuat perekonomian kerajaan Hindu-Buddha itu lumpuh. Serangan tersebut dipimpin oleh Pati Unus (1488-1521), Sultan Demak kedua yang merupakan menantu Raden Patah.
Tahun 1527, Kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana (1521-1546) kembali menyerang Majapahit. Sultan Trenggana adala pemimpin Kesultanan Demak ketiga yang juga adik Pati Unus.
Serangan kedua Demak benar-benar menghancurkan Majapahit bahkan mengakhiri riwayat kerajaan yang pernah sangat perkasa di Nusantara ini.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh farrelbismaabyakta dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 03 Jun 21