Utamakan Kebersihan Lingkungan Demi KesehatanDinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah belum lama ini telah menetapkan kasus   sebagai kejadian luar biasa. Jika merujuk pada data, kasus wabah ini telah menyentuh angka 2.801 kasus. Angka ini termasuk tinggi karena tahun 2018 lalu jumlah kasus hanya berjumlah 86 kejadian. Namun, selain chikungunya, demam berdarah diduga juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan data kasus demam berdarah tahun 2016 terjadi 10.924 kejadian dengan korban meninggal sebanyak 220 orang. Sedangkan untuk tahun ini kasusnya mencapai 18.845 kejadian dengan total korban yang meninggal sebanyak 301 orang. Kasus kedua wabah ini disebabkan oleh beragam alasan.

Pertama bisa jadi karena perubahan iklim, pemanasan global, juga peningkatan suhu bumi hingga 3 derajat tiap tahun. Pemerintah menghimbau para warga untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan mengupayakan membersihkan tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk di sekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal secara rutin. Langkah pencegahan tersebut harus dilakukan secara sadar dan terpadu. Untuk itu perlu adanya kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan masyarakat, serta diperlukan penanganan serius.

Hal ini dikarenakan sebagian warga warga belum paham tentang beragam cara preventif demi mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu, pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuat peraturan tentang pengendalian penyakit tertentu. Langkah yang dilakukan pemerintah tersebut disambut baik oleh masyarakat.


Mengapa perubahan iklim, pemanasan global, juga peningkatan suhu bumi berdampak pada peningkatan wabah chikungunya dan demam berdarah?

​