Tembang Pangkur San Iringan Gending Jadi Media Sunan Drajat Untuk Berdakwah

•Sunan Drajat sikenal dengan sifat kearifan dan kedermawanannya. Ia memiliki sebuah petuah “Bapang den simpangi, ana catur mungkur” yang artinya adalah jangan mendengarkan pembicaraan yang menjelek-jelekkan orang lain, apalagi melakukan perbuatan itu. Semasa hidupnya, Sunan Drajat mengenalkan Islam dengan konsep dakwah bil-hikmah, dengan menggunakan cara-cara bijak, dan tanpa paksaan.

•Untuk menyampaikan ajaran Islam, Sunan Drajat menyampaikan ajarannya melalui 5 cara

yaitu dengan mennyelenggarakan pendidikan pesantren, dengan pengajian secara langsung di masjid/langgar, dengan member petuah dalam menyeleseaikan suatu masalah, dan melalui kesenian tradisional.

•Sunan Drajat kerap berdakwah dengan tembang pangkur dan iringan gendhing. Ia juga menyampaikan ajaran Islam lewat ritual adat tradisional selama tidak bertenanangan dengan ajaran Islam.

•Empat pokok ajaran Sunan Drajat merupakan ajaran untuk saling berbagi dengan sesama.

1. Ia selalu mengingatkan warganya untuk salat. Sunan Drajat wafat dan dimakamkan di desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Tak jauh dari makamnya, berdiri pula sebuah meseum yang menyimpan beberapa peninggalan di jaman Wali Sanga khususnya peninggalannya di bidang kesenian.

2. Sunan Drajat selalu berusaha untuk menarik para penduduk untuk melakukan ajaran agama Islam. Sunan Drajat bahkah menggunakan cara yang menarik, yaitu dengan tembang pangkur dan iringan gending.

3. Ia juga selalu mengingatkan warganya untuk melasanakan ajaran agama Islam.

4. Ia bahkan selalu memberikan petuah-petuah baik dan selalu mengajarkan warganya untuk saling berbagi dengan sesama.

Semoga bermanfaat ^_^ Jangan lupa jadikan yg terbaik dan follow aku hehe :) terima kasih <3