Berikut ini adalah pertanyaan dari pitha19 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Butuh banget hyung✊
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penyumpit Dan Putri Malam
~ Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda bernama Penyumpit. Ia hidup sebatang kara Semasa hidup, ayah penyumpit sering berutang kepada Pak Raje. Utang ayah Penyumpit tidak pernah lunas karena Pak Raje selalu melipat gandakannya. Penyumpit menjaga sawah milik Pak Raje yang berbulir-bulir padinya sudah mulai menguning. Ia harus menjaganya siang dan malam.
Suatu hari, Pak Raje meminta Penyumpit datang ke rumahnya. Ia hendak membicarakan tugas yang harus dikerjakan Penyumpit berikut peraturannya. Penyumpit pun datang
Penyumpit pun pergi meninggalkan rumah Pak Raje yang mewah. Ia segera melaksanakan perintah tuannya
Enam hari telah Penyumpit lalui dengan lancar menjaga sawah Pak Raje. Pada hari ketujuh, ketika sedang asyik duduk di saung mengawasi sawah Pak Raje, tampak sesosok babi hutan memasuki wilayah persawahan tuannya.
Dengan sigap, Penyumpit melemparkan tombak yang ia bawa ke arah babi hutan tersebut. Namun, babi hutan tersebut sudah menghilang. Hanya ada tetesan darah dari tubuh babi hutan itu yang berceceran di sepanjang jalan.
Kemudian, Penyumpit mengikuti jejak tetesan darah tersebut hingga ke dalam hutan. Ia
Ketika makin masuk ke dalam hutan, Penyumpit dikagetkan dengan berubahnya babi yang ia lukai menjadi seorang putri cantik. Ia pun terdiam beberapa saat karena tidak memercayai apa yang dilihatnya.
"Wahai putri yang cantik, kaukah babi yang terluka tadi?" tanya Penyumpit.
"Benar, Akulah yang tadi menjelma menjadi seekor babi. Namaku Putri Malam," ucap Putri Malam sambil merintih menahan sakit.
"Maafkan aku Putri. Aku telah melukaimu. Mari aku bantu mengobati luka di kakimu," ucap Penyumpit menawarkan diri untuk membantu.
Secara perlahan Penyumpit membersihkan luka dan darah yang mengalir di kaki Putri Malam. Lalu, dengan bantuan buluh yang ukurannya sehasta, Penyumpit mencabut mata tombak yang menusuk kaki Putri Malam. "Auuuu...," teriak Putri Malam menahan sakit.
"Tunggu sebentar disini Putri! Aku akan mencari daun kemunting untuk menghentikan pendarahanmu," ujar Penyumpit.
Penyumpit pun pergi dari hadapan Putri Malam untuk mencari daun kemunting. Tidak berapa lama, ia kembali dengan membawa daun kemunting. Dengan segera, ia menumbuk daun itu menjadi halus dan membalurkannya di luka sang putri.
Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih ia memberikan beberapa bungkusan yang berisi kunyit, buah nyatoh, daun simpur, dan buah jering kepada Penyumpit.
Penyumpit akhirnya kembali ke rumah dan mematuhi pesan Putri Malam. Setibanya di rumah, ia segera membuka bungkusan tadi. Betapa terkejutnya ia, ternyata bungkusan yang berisi rempah-rempah itu berubah menjadi emas, berlian, permata, dan intan.
Kemudian, ia pergi ke rumah Pak Raje untuk membayar semua utang-utang almarhum ayahnya. Selain itu, ia juga terbebas dari tindakan sewenag-wenang Pak Raje yang mempekerjakan ia siang dan malam.
Pak Raje keheranan melihat Penyumpit dapat melunasi utang-utang almarhum ayahnya yang berjumlah besar.
Akhirnya, Penyumpit menjelaskan peristiwa malam itu. Ia mengatakan semuanya kepada Pak Raje sampai dia mendapatkan bungkusan dari Putri Malam yang isinya telah berubah menjadi barang-barang berharga. Rupanya Pak Raje pun tertarik untuk mendapatkan harta dengan cara yang mudah.
.
Berita kematian Pak Raje membuat terkejut keluarganya. Putri tertua Pak Raje menyampaikan kejadian itu pada Penyumpit. Alangkah terkejutnya Penyumpit mendengar Pak Raje mati karena mengikuti jejaknya menombak babi hutan kemudian menolongnya. Penyumpit pun datang ke rumah Pak Raje. Disana, ia melihat jasad tubuh Pak Raje yang sudah tidak utuh lagi.
Meskipun Pak Raje selalu berbuat jahat pada Penyumpit, Penyumpit tak pernah dendam. Dengan niat baik, Penyumpit berusaha menolong Pak Raje dengan mengucapkan doa dan mantra khusus untuk memohon kehidupan kembali Pak Raje kepada para Dewa.
Doa Penyumpit akhirnya dikabulkan Dewa. Tidak berapa lama kemudian, tubuh Pak Raje menyatu dengan sendirinya. Luka-luka Pak Raje pun sembuh dan ia hidup kembali. Pak Raje merasa malu kepada Penyumpit karena ia selalu berbuat jahat.
Beberapa minggu kemudian, Penyumpit menikah dengan anak perempuan Pak Raje. Kini, Penyumpit menjadi orang kaya raya dan hidup bahagia dengan istrinya. Walaupun begitu, ia tetap tidak sombong maupun kikir kepada orang lain. Pak Raje pun menjadi orang yang baik hati dan tidak sombong. Bahkan si Penyumpit diminta Pak Raje untuk menjabat sebagai kepala desa menggantikan dirinya.
Pesan Moral :
Meskipun kita memiliki segalanya, tetaplah menjadi orang yang rendah hati dan selalu menolong orang lain. Sebab, orang yang rendah hati dan suka menolong akan mendapatkan balasan yang baik pula. Jangan pula menjadi orang yang sombong dan kikir
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh daniriorafa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 30 Jul 21