apa perbedaan adat pernikahan melayu Riau dan Jawa tolong di

Berikut ini adalah pertanyaan dari fadhilahazzahra006 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa perbedaan adat pernikahan melayu Riau dan Jawa

tolong di jawab ya kk ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Adat pernikahan Melayu Riau

1. Meminang

Setelah ada kata sepakat, maka akan dilakukan upacara meminang. Orang tua calon pria bersama rombongan akan datang setelah Isya ke rumah calon wanita (anak dara). Sebelumnya, pihak calon wanita sudah mempersiapkan kedatangan calon pria.

Pihak pria datang dengan membawa seperangkat alat meminang yang isinya tepak sirih beserta isi-isinya, buah-buahan dan kue. Sirih yang dibawa akan disuguhkan kepada yang tertua dan perwakilan pihak wanita. Sedangkan untuk kue dan buah-buahan diberikan pada keluarga pihak wanita sebagai tanda persaudaraan antar keluarga.

2. Mengantar Tanda

Hal ini menjadi bukti keseriusan dari pihak pria kepada pihak wanita karena sudah tidak bisa diganggu oleh orang lain lagi. Tanda yang diantarkan adalah keputusan dari kedua belah pihak dan diantarkan selepas Isya. Isinya antara lain: tepak sirih, keris, bunga rampai, cincin belah rotan yang terbuat dari emas, hingga perlengkapan pribadi calon wanita.

3. Mengantar Belanja

Dalam upacara mengantar tanda, biasanya diikuti dengan mengantar belanja yakni berbelanja keperluan pernikahan. Biaya untuk kegiatan ini sepenuhnya menjadi milik pihak wanita dan pihak pria tidak boleh membicarakannya lagi di kemudian hari.

4. Menjemput

Untuk menjemput, diperlukan beberapa pasang suami istri untuk membawa tepak sirih. Perwakilan beberapa pasang suami istri ini dipilih berdasarkan pengalaman karena harus memiliki nilai moral dan etika yang tinggi dalam kehidupan sosial.

5. Menggantung

Kegiatan ini merupakan persiapan menghias dan membersihkan rumah untuk acara pernikahan. Ada semacam tabir yang digantung dan membuat langit-langit dari kain, mengganti tempat tidur baru, memasang pelaminan dan perlengkapan lainnya yang dirasa perlu. Sebelum memulai kegiatan ini, perlu untuk memanjatkan doa selamat kepada para pekerja dengan menggunakan tepung mawar atau kenduri.

6. Berendam

Isi dari kegiatan ini adalah menggunting rambut, mencukur dan merapikan rambut dahi, pelipis, alis, tengkuk, bagian tangan, dan kaki. Orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan ini bernama Mak Andam yang dibantu beberapa perias lainnya.

7. Khatam Quran

Pernikahan Melayu memang sarat akan nilai-nilai Islam. Tamu wanita dan pria berada di tempat terpisah dan sama-sama membaca Quran yang dipimpin oleh guru mengaji calon wanita.

8. Akad Nikah

Puncak dari semua prosesi ini adalah akad nikah. Akad nikah ini fungsinya sebagai penentu sah atau tidaknya pernikahan menurut Islam. Masyarakat Melayu–Riau sering menyebutnya sebagai acara turun nikah karena calon pria turun dari rumahnya untuk menikah di rumah calon wanita.

Adat pernikahan Jawa

1. Serah serahan

Tahapan yang pertama adalah keluarga calon mempelai laki-laki mendatangi kediaman keluarga calon mempelai perempuan dengan tujuan melamar putri keluarga tersebut untuk menjadi istri putra mereka. Sembari mengutarakan maksudnya itu, keluarga laki-laki membawa serah-serahan atau yang diartikan sebagai barang-barang yang mempunyai makna tersendiri, seperti cincin, makanan tradisional, dan yang lainnya.

2. Siraman

Ritual yang satu ini bertujuan untuk membersihkan jiwa pengantin. Diselenggarakan sebelum proses akad nikah, biasanya satu atau dua hari sebelumnya di kediaman calon mempelai perempuan. Urutan tahapannya yaitu calon pengantin memohon doa restu kepada kedua orangtuanya, kemudian calon pengantin laki-laki dan perempuan duduk di tikar pandan dan disiram oleh pinisepuh, yakni orang yang ‘dituakan’ dan orang lain yang telah ditunjuk. Terakhir, calon pengantin disiram air kendi oleh ibu bapaknya.

3. Paes atau Ngerik

Persis setelah siraman, upacara paes dilakukan di kamar calon mempelai perempuan. Bukan hanya oleh si calon mempelai saja, tapi upacara ini diikuti juga oleh ibu calon mempelai, dan beberapa ibu-ibu sepuh lainnya. Yang dimaksud dengan ngerik ialah mengerik atau menghilangkan rambut-rambut halus di wajah calon mempelai perempuan agar nampak bersih dan wajahnya jadi bercahaya.

4. Dodol dawet

Setelahnya, ada acara dodol dawet atau menjual dawet. Penjualnya adalah ibu calon mempelai perempuan yang dipayungi oleh ayah calon mempelai perempuan. Sementara itu, yang berperan sebagai pembelinya ialah para tamu dan saudara yang hadir. Mereka menggunakan pecahan genting sebagai uang untuk membeli dawet tersebut. Prosesi ini melambangkan agar dalam upacara pernikahan yang akan dilangsungkan, dikunjungi banyak tamu dan dawet pun laris terjual.

5. Midodareni

Prosesi adat pernikahan Jawa yang selanjutnya adalah midodaren. Kata midodaren sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu 'widodari' atau bidadari dalam bahasa Indonesia. Upacara ini dilangsungkan pada malam hari setelah prosesi siraman, yang dimaksudkan menjadikan sang mempelai perempuan secantik Dewi Widodari. Pada malam midodareni ini, keluarga calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai perempuan untuk mempererat tali silaturahmi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arvinzacky1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 31 Jul 21