Berikut ini adalah pertanyaan dari serlyantillassa pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Penjelasan:
Jawaban:
Penjelasan:
Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Teori Gujarat (India)
Dicetuskan oleh G.W.J. Drewes yang lantas dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F. Sutterheim, J.P. Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto.
Meyakini bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi. Kaum saudagar Gujarat datang melalui Selat Malaka dan menjalin kontak dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Salah satu bukti yang mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh dengan angka 1297 mirip dengan corak batu nisan di Gujarat.
Teori Mekkah (Arab)
Didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, T.W. Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka. Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera pada 625 M. Di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Ditemukan nisan kuno bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 M.
Teori Persia (Iran)
Didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein Djajadiningrat. Abdurrahman Misno. Djajadiningrat berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia.
Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam.
Teori Cina
Pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Cina.
Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak (Raden Patah yang memiliki nama Cina, Jin Bun karena ibunya orang cina) kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.
Peran Wali Sanga
Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Beliau mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan. Beliau membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Kepribadiannya yang baik itulah yang menarik hati penduduk setempat sehingga mereka berbondong-bondong untuk masuk agama Islam dengan suka rela dan menjadi pengikut beliau yang setia.
Sunan Ampel
Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu Demak. Beliaulah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Seruan untuk tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkoba, dan tidak berzina.
Sunan Bonang
Berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang.
Sunan Drajat
Berdakwah kepada masyarakat dengan menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan.
Sunan Kudus
Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Dalam melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural, Sunan Kudus menciptakan berbagai cerita keagamaan. Yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.
Sunan Giri
Beliau mendirikan sebuah pesantren giri di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas. Dalam bahasa Jawa, giri berarti gunung. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung lagu bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
Sunan Kalijaga
Menggunakan kesenian dalam rangka penyebaran Islam, antara lain dengan wayang, sastra dan berbagai kesenian lainnya dengan menyisipkan ajaran islam.
Sunan Muria
Lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti. Beliau banyak mengisi tradisi Jawa dengan nuansa Islami seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino dan sebagainya.
Sunan Gunung Jati
Berusaha mempengaruhi kerajaan yang belum menganut agama Islam. Dari Cirebon, ia mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten.
Semoga memberikan pencerahan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh 2002pipput dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 25 Jul 21