Berikut ini adalah pertanyaan dari Agniaazzahwa22 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
ya karena 1. Menurunkan kesuburan tanah gambut
Lahan yang dikenal memiliki tingkat yang tinggi. Banyak yang berpikir bahwa lahan gambut dapat mengurangi kadar air tanah . Padahal, beberapa tahun setelah dibakar, lahan gambut justru akan kembali asam. Hal ini terjadi karena abu bekas terbakar akan hilang terbawa air hujan yang mengalir di permukaan tanah. Selain itu, membakar lahan gambut justru dapat menurunkan kandungan hara yang dibutuhkan tanaman yang hidup di gambut. Salah satunya adalah nitrogen , unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar dan sangat penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman.
2. Menghilangkan kemampuan tanah dalam menampung air
Pengeringan atau drainase yang terlalu dalam pada lahan gambut dapat menyebabkan tanah gambut di bagian atas menjadi kering dan mudah terbakar. Ketika tanah gambut kering, kemampuannya dalam menahan atau menampung udara akan hilang ( pengeringan permanen atau kering tidak balik). Akibat dari pengeringan, tanah gambut juga bisa berada dalam kondisi ini jika terpapar suhu 80 derajat Celcius atau lebih. Padahal, suhu permukaan lahan gambut yang terbakar dapat mencapai 1.000 derajat Celcius . Meningkatnya suhu di permukaan tanah gambut akan memicu komponen-komponen hidrofobik, komponen kimiawi di lahan gambut yang bersifat anti udara, sehingga gambut tidak akan mampu menampung udara. Lahan gambut panas api akan kehilangan hampir satu perempat kemampuannya dalam menampung udara. Akibatnya, tanaman asli gambut akan lebih mudah kekurangan air jika musim kemarau tiba.
3. Hilangnya cadangan karbon yang sangat besar
Keseluruhan lahan gambut yang ada di dunia hanya melingkupi 3% dari total daratan . Namun, lahan ini dapat menyimpan karbon hingga 550 gigaton karbon atau setara dengan 30% dari jumlah karbon yang tersimpan di seluruh dunia. Lahan gambut di Indonesia dapat menyimpan hingga 57 gigaton karbon atau 20 kali lebih besar dari tanah mineral. Kebakaran hutan dan lahan pada 2019 telah melepaskan karbon sebanyak 109 juta ton karbon dioksida ekuivalen, yang 82,7 juta ton di antaranya berasal dari emisi tanah gambut ( below ground ). Hal ini akan berdampak dari krisis iklim yang kita rasakan sekarang.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh igedebaguswiraputra dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 06 Feb 22