Berikut ini adalah pertanyaan dari akbarramadhanibima pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan:
Mendoakan ampunan dan rahmat kepada non-muslim yang sudah meninggal
Ulama tidak berselisih pendapat terkait hukum mendoakan non-muslim yang meninggal di atas kekufuran.
An-Nawawi mengatakan,
الصلاة على الكافر والدعاء له بالمغفرة : حرام بنص القرآن والإجماع
“Menyalati dan mendoakan ampunan bagi non-muslim haram berdasarkan nash Al-Quran dan ijma” (al-Majmu’ 5/199).
Ibnu Taimiyah menyampaikan,
فإن الاستغفار للكفار لا يجوز بالكتاب والسنَّة والإجماع
“Memohon ampunan bagi non-muslim tidak diperbolehkan berdasarkan al-Quran, al-Hadits, dan ijmak” (Majmu’ al-Fataawaa 12/489).
Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ
“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,’ kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, ‘Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.’ (Ibrahim berkata), ‘Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,’” (QS. Al-Mumtahanah: 4).
Terkait ayat di atas, Ibnu Katsir menyampaikan bahwa memang terdapat teladan yang baik bagimu pada diri Ibrahim dan pengikutnya, kecuali perbuatan Ibrahim yang memintakan ampunan bagi ayahnya. Hal itu tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Ketika telah nampak bahwa sang ayah adalah musuh Allah, beliau pun berlepas diri. Dan dahulu sebagian kaum muslimin masih mendoakan dan memohon ampunan bagi orang tua mereka yang wafat di atas kekufuran. Mereka beralasan dengan perbuatan Ibrahim tersebut, namun Allah pun menurunkan ayat di atas sebagai penjelasan kepada mereka (Tafsir Ibnu Katsir).
Memohonkan ampunan bagi non-muslim ketika mereka meninggal di atas kekufuran adalah perbuatan yang keliru dan tak bermanfaat. Ketika seorang meninggal di atas kesyirikan dan kekufuran, atau diketahui ia wafat dalam kondisi tidak beragama Islam, maka sungguh azab telah dipastikan atas dirinya dan ia kekal di dalam neraka, sehingga setiap syafaat yang dipanjatkan tak akan bermanfaat, begitu pula permohonan ampun (Tafsir As-Sa’di).
Mendoakan rahmat dan ampunan bagi non-muslim yang masih hidup
Terdapat sejumlah perkataan ulama yang membolehkan untuk mendoakan rahmat dan ampunan pada non-muslim yang masih hidup. Al-Qurthubi mengatakan,
وقد قال كثير من العلماء : لا بأس أن يدعوَ الرجل لأبويه الكافرين ويستغفر لهما ما داما حيَّيْن ، فأما من مات : فقد انقطع عنه الرجاء فلا يُدعى له
“Banyak ulama yang menyatakan bahwa tidak apa-apa seorang mendoakan kebaikan dan memintakan ampunan bagi kedua orang tua non-muslim selama mereka masih hidup” (Tafsiir al-Qurthubiy 8/274).
Namun bukan berarti kebolehan itu mencakup memohonkan ampunan atas diri non-muslim jika ia wafat di atas kesyirikan dan kekufurannya, atau agar Allah merahmatinya ketika ia menemui-Nya meski dalam kondisi non-muslim. Akan tetapi doa itu dimaknai agar sebab yang mendatangkan rahmat dan ampunan bagi non-muslim itu terpenuhi. Inilah salah satu sisi yang disebutkan oleh ulama ketika menjelaskan firman Allah Ta’ala,
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ ۖ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي ۖ وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Wahai Rabb-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ibrahim: 36).
As-Sindiy menjelaskan,
والحديث يدل على أن الكافر لا يدعى له بالرحمة، بل يدعى له بالهداية، وصلاح البال
“Hadis ini menunjukkan bahwa non-muslim tidak didoakan untuk mendapatkan rahmat, tapi didoakan untuk mendapatkan petunjuk dan agar kondisi mereka diperbaiki” (Musnad Ahmad cetakan ar-Risalah 32/357).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zxann89 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 06 Jul 21