Jawaban:

Dilihat dulu konteks umar memberi modal kepada Hasyim, apakah untuk investasi atau hanya meminjamkan uang untuk modal. Jika tujuannya untuk investasi maka tidak ada kewajibanbagi Hasyim untukmembayar, karena mereka melakukan usaha bersama. Tetapi hal ini berbeda kasus jika Umar hanya meminjamkan uangnya, maka Hasyim memiliki kewajiban untuk membayarnya (hutang). Upaya pembayaran  hutang yang dilakukan  tergantung dari perjanjian dari kedua belah pihak, apakah dapat diangsur atau langsung semuanya, atau bisa saja jika si pembayar tidak mampu melunasi dapat diganti dengan jaminan barang yang dimiliki.

Penjelasan:

Investasi  adalah kegitan menanam modal dengan harapan akan mendapatkan  suatu keuntungan di kemudian hari. Tetapi kegiatan ini sangat beresiko karena berhadapan dengan dua  kemungkinan yaitu untung dan rugi artinya ada unsur ketidakpastian. SehinggaIslam memberi batasantentang investasi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan  untuk dilakukan oleh pelaku bisnis seperti parainvestor, pedagang,  suppliyer dan siapapun yang terkait dengan bisnis ini.

Sejak zaman Rasulullah, kegiatan pinjam-meminjam telah dipraktikkan dengan melibatkan barang, uang, tanah, maupun benda lainnya. Kalangan ulama membolehkan transaksi tersebut. Dasarnya adalah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. “Bukan seorang Muslim (mereka) yang meminjamkan Muslim (lainnya) dua kali, kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah”. Demikian pernyataan Rasulullah.  Dasar lainya adalah Alquran dalam surah al-Haddid ayat 11. “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya. Dan, dia akan memperoleh pahala yang banyak”.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang  peminjaman modal pada

yomemimo.com/tugas/47385067

#BelajarBersamaBrainly