Untuk menghentikan perang Shiffin, pada waktu itu diadakan perdamaian yang

Berikut ini adalah pertanyaan dari Anggraalindia007 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Untuk menghentikan perang Shiffin, pada waktu itu diadakan perdamaian yang terkenal dengan istilah tahkim (arbitrase). Ada beberapa tokoh yang terlibat di dalamnya. Namun menurut aliran Khawarij tokoh-tokoh yang terlibat dengan peristiwa tahkim dikategorikan sebagai kafir. Tokoh-tokoh terdebut adalah ....A. Ali bin Abi Tholib dengan Hasan Husain
B. Mu‘awiyah bin Abi Shofyan dengan Abu Mansyur al Ansori
C. Ali bin abi Tholib dengan Fatimah Az Zahra
D. Mu‘awiyah bin Abi Shofyan dengan Fatimah Az Zahra
E. Ali bin Abi Tholib dengan Mu‘awiyah bin Abi Shofyan ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Untuk menghentikan perang Shiffin, pada waktu itu diadakan perdamaian yang terkenal dengan istilah tahkim (arbitrase). Ada beberapa tokoh yang terlibat di dalamnya. Namun menurut aliran Khawarij tokoh-tokoh yang terlibat dengan peristiwa tahkim dikategorikan sebagai kafir. Tokoh-tokoh tersebut adalah Ali bin Abi Tholib dengan Mu‘awiyah bin Abi Shofyan.

Penjelasan:

Perang Shiffin adalah perang saudara umat Islam antara Ali bin Abi Tholib dengan Mu‘awiyah bin Abi Shofyan. Dimana  Ali bin Abi Tholib sebagai khalifah meminta Mu‘awiyah bin Abi Shofyan melepas jabatannya sebagai gubernur, namun Muawiyah  menolaknya, bahkan Muawiyah  secara terang terangan menentang Ali bin Abi Tholib sehingga memaksa Ali bin Abi Tholib untuk bertindak  melawan Muawiyah bin Abi Sofyan. Maka terjadilah peperangan pada 657 M di barat sungai Eufrat.

Peperangan tersebut membuat pasukan  Ali bin Abi Tholib hampir memenangkan pertempuran. Akan tetapi Amr bin Ash yang merupakan pimpinan pasukan Mu’awiyyah Bin Abu Sofyan tiba-tiba mengacungkan Al-Qur’an di ujung tombaknya, sebagai tanda  seruan untuk mengakhiri pertempuran senjata dan mengikuti keutusan Al-Qur’an. Di sisi lain, Ali bin Abi Tholib yang  didesak pengikutnya menerima usulan pihak Mu’awiyah untuk melakukan arbitrase (tahkim) demi menyelamatkan jiwa umat islam.

Tetapi setelah dilakukan arbitrase (tahkim) kepemimpinan Ali bin Abi Tholib terpecah menjadi dua, yakni kelompok yang tetap setia dengan  Ali bin Abi Tholib, dan kelompok yang membelot atau menentang khalifah Ali Ibn Abi Tholib yang kemudian hari disebut sebagai Khawarij.

Menurut kaum Khawarij, perundingan tersebut tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis, dan atas dasar slogan mereka: La Hukma Illa Allah (tiada hukum kecuali hukum Allah; Alquran Hadis) persoalan perang shiffin dalam pandangan mereka menjadi persoalan akidah yang berkesimpulan bahwa Ali dan Muawiyah adalah kafir.

Berbeda halnya dengan Ali Ibn Abi  Tholib, kepemimpinan Mua’awiyah menjadi kuat sehingga terjadi pergeseran kekuasaan. Dan pada akhirnya Ali Ibn Abi Tholib terbunuh sehingga berakhirlah periode kekhalifahan.

Pelajari lebih lanjut:

#BelajarBersamaBrainly

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh equivocactor dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 29 Dec 21