Dalam perkembangannya, terdapat berbagai macam organisasi internasional yang diklasifikasikan oleh Clive archer (2001) di bukunya, salah satunya yaitu INGO (International Non Governemental Organization). Lebih jelas lagi, INGO sendiri dapat didefinisikan sebagai organisasi yang beranggotakan non state actor atau non governmental actor dengan konektivitas lintas batas negara. Berbeda halnya dengan Margaret P. Karns et al (2015) yang mendefinisikan INGO sebagai organisasi yang beranggotakan individu ataupun asosiasi dengan kepemilikan tujuan bersama untuk dicapai. Selain lingkup dan keanggotaannya, karakteristik lain yang dimiliki oleh INGO adalah non-profit, anti violent dan juga inclusive (Ahmed & Potter, 2006). Karakteristik pertama, yakni non-profit, yang mana berarti INGO tidak berorientasi pada keuntungan material, dengan kata lain setiap kegiatan INGO tidak dijalankan untuk mencari laba. Karakteristik selanjutnya adalah anti violent, yang mana berarti INGO akan berusaha dengan maksimal untuk menghindari dan mencegah tindak kekerasan serta mengobati korbannya.