pusat-pusat integrasi Nusantara berlangsung melalui penguasaan laut Berikut yang bukan

Berikut ini adalah pertanyaan dari switsony7 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

pusat-pusat integrasi Nusantara berlangsung melalui penguasaan laut Berikut yang bukan merupakan faktor pendukung penguasaan laut adalah​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui PerdaganganPusat-pusat integrasi Nusantara berlangsung melalui pengusaan laut. Pusat-pusat integrasi itu selanjutnya ditentukan oleh keahlian dan kepedulian terhadap laut, sehingga terjadi perkembangan baru, setidaknya ada dua hal, yaitu (1) pertumbuhan jalur perdagangan yang melewati lokasi-lokasi strategis di pinggir pantai, dan (2) kemampuan mengendalikan (kontrol) politik dan militer para penguasa tradisional (raja-raja) dalam menguasai jalur utama dan pusat-pusat perdagangan du Nusantara.Jalur-jalur perdagangan yang berkembang di Nusantara sangat ditentukan oleh kepentingan ekonomi pada saat itu dan perkembangan rute perdagangan dalam setiap masa yang berbeda-beda. Jika pada masa praaksara hegemoni budaya dominan datang dari pendukung budaya Austronesia dari Asia Tenggara Daratan. Pada masa perkembangan Hindhu-Budha di Nusantara terdapat dua kekuatan peradaban besar, yaitu Cina di utara dan India di bagian barat daya. Kedua kebudayaan ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi penduduk di Kepulauan Indonesia. Peralihan rute perdagangan dunia ini telah membawa berkah tersendiri bagi masyarakat dan suku bangsa di Nusantara. Mereka secaara langsung terintegrasikan ke dalam jalinan perdagangan dunia pada masa itu. Selat Malaka manjadi penting sebagai pintu gerbang yang menghubungkan antar pedagang-pedagang Cina dan pedagang-pedagang India.Pada masa itu Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudera Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah di sebelah barat laut Nusantara, dan dengan Cina di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan nama“Jalur Sutra”. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1 hingga ke-16 M, dengan komoditas kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di Wilayah lain. Ramainya rute pelayaran ini mendorong timbulnya bandar-bandar penting di sekitar jalur, antara lain Samudera Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).Seiring dengan kian terbukanya jalur niaga Selat Malaka dengan perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan antarbangsa dan penduduk di Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat selama Hindhu-Budha. Jaringan dagang dan jaringan budaya antarkepulauan di Indonesia itu terutama terhubungkan oleh jaringan laut Jawa hingga kepulauan Maluku. Mereka secara tidak langsung juga terintegrasikan dengan jaringan ekonomi dunia yang berpusat di sekitar Malaka, dan sebagian di pantai barat Sumatra seperti Barus. Komoditas penting yang menjadi barang perdagangan pada masa itu adalah rempah-rempah, sepaerti kayu manis, cengkeh, dan pala.Pertumbuhan jaringan dagang Internasional dan antarpulau telah melahirkan kekuatan politik baru di Nusantara. Peta politik di Jawa dan Sumatra abad ke-7, seperti ditunjukan oleh D.D.E. Hall, bersumber dari catatan pengunjung Cina yang datang ke Sumatra. Dua negara di Sumatra disebutkan, Mo-lo-yeo (Melayu) di pantai timur, tepatnya di Jambi sekarang di muara Sungai Batanghari. Agak ke selatan dari itu terdapat Che-li-fo-che, pengucapan cara Cina untuk kata bahasa sansekerta, Criwijaya. Di Jawa terdapat Tarumanegara, dengan rajanya Purnawarman, di Jawa bagian tengah ada Ho-ling (kalingga), dan di Jawa bagian timur ada Singhasari dan Majapahit.Selama periode Hindhu-Budha, kekuatan besar Nusantara yang memiliki kekuatan integrai secara politik, sejauh ini dihubungkan dengan kebesaran kerajaan Sriwijaya, Singhasari, dan Majapahit. Kekuatan integras secarai politik di sini maksudnya adalah kemampuan kerajaan-kerajaan tradisional tersebut dalam menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara di bawah kontrol politik secara longgar dan menempatkan wilayah kekuasaannya itu sebagai kesatuan-kesatuan politik bawah pengawasan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dengan demikian pengintegrasian antarpulau secara lambat laun mulai terbentuk.

sikringbp dan 62 orang menganggap jawaban ini membantu

TERIMA KASIH

41

4,5

(21 pilih)

Masuk untuk menambahkan komentar

Iklan

Jawaban terverifikasi ahli

4,2/5

61

author link

devanaquarius1

Si Hebat

292 jawaban

227.4 rb orang terbantu

pusat integrasi Nusantara berlangsung melalui→"penguasaan laut". Pusat-pusat integrasi itu selanjutnya ditentukan oleh keahlian dan kepedulian terhadap laut, sehingga terjadi perkembangan baru, setidaknya dalam dua hal, yaitu pertumbuhan jalur perdagangan yang melewati lokasi-lokasi strategis di pinggir pantai, kemampuan mengendalikan kontrol politik dan militer para penguasa tradisional raja-raja dalam menguasai jalurutama dan pusat-pusat perdagangan di Nusantara.

maaf kalau salah

"Senang membantu"

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh thereallia dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 16 Jun 22