Jawaban:

• Fase-fase Propaganda

Muhammad bin Ali pada tahun 103 H mengirimkan dua belas utusan ke Khurasan untuk melakukan propaganda di sana. Delapan dari bangsa Arab dan empat bukan dari bangsa Arab. Setiap utusan itu berhubungan dengan beberappa penyeru, yang mengajak para manusia dengan tanpa menjelaskan siapakah pemimpin tertinggi (imam) mereka. Mereka melakukan pekerjaan itu dengan kerahasiaan yang sempurna.

Khurasan di pilih sebagai pusat propaganda umum karena kondisinya yang tidak stabil, yang disebabkan oleh banyakanya perselisihan antara kaum Qaisiyah dan kaum amaniyah. Juga karena letak geografisnya yang dekat dengan wilayah-wilayah di balik dua sungai (Eufrat dan Tigris), di mana banyak bangsa Persia dan kaum Mwali (umat Islam non-Arab) yang berusaha mendapatkan keistimewaan-keistimewaaan yang lebih.

Singkatnya

Ibrahim menyerahkan urusan propaganda ke Abu Al-Abbas karena merasa bahwa dirinyha pasti di bunuh oleh Marwan bin Muhammad karena mencuragai Ibrahim bin Muhammad Al-Abbasi sebagai dalang dibalik propaganda di khurasan, yang jelas ia meneruskan propaganda itu dari ayahnya yaitu Muhammad bin Ali. Lantas, Marwan menangkap dan memenjarakan Ibrahim.

Maka, Abu Al-Abbas dan saudara-saudaranya berjalan menuju Kufah. Di sana, dia mengambil baiat kepada dirinya, walaupun Abu Salam Al-Khallal yang memegang propaganda di Kufah berusaha mengalihkan urusan itu (Kekhalifahan) keada kaum Alawiyin

Kemudian, Abu Al-Abbas memerintahkan amanya, Abdullah bin Ali untuk bergerak menuju Syam guna memerangi Bani Umayyah. Abdullah pun bergerak menuju wilayah Syam dan berhasil mengusir Marwan dari Syam setelah mengalahkanya pada perang Az-Zab. Ketika kekuasaaan itu sudah sempurna menjadi miliknya, maka dia melakukan perburuan terhadap Marwan bin Muhammad, sampai kemudian dapat di tangkap di sebuah desa di Mesir bernama Abusir, dan dibunuh.

Refrensi:

Terjemah Kitab:

Ashr ad-daulatain : al-Umawiyyah wa al-Abbasiyyah wa zhuhur khawarij

Karya : Dr.Ali Muhammad Ash-Shalabi