Perkembangan kehidupan politik pada demokrasi liberaladalahpergantian kabinet yang cepat, dan munculnya sifat kedaerahan. Kemudian terlaksananya pemilu pertama, kegagalan dewan konstituante menyusun UUD dan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Pembahasan

Demokrasi liberal membuat persaingan golongan cukup tinggi. Hal ini membuat para partai mencari fokus memperjuangkan kemenangannya sendiri. Kondisi ini membuat politik tidak stabil dan membuat masing-masing partai saling tidak percaya dan berdampak pada pergantian kabinet yang cepat. Sejak September 1950 hingga Juli 1959 tercatat sebanyak 7 kali terjadi pergantian kabinet.

Dinamika di atas juga membuat nasib daerah terbengkalai. Aspirasi dari daerah banyak tidak didengar dan membuat sifat kedaerahan menjadi tinggi. Hal ini berdampak buruk karena gerakan separatisme meningkat. Tercatat ada beberapa pemberontakan di era ini yaitu APRA, RMS, PRRI dan Permesta.

Namun di sisi lain, Indonesia berhasil mengadakan Pemilu untuk pertama kalinya. Pemilu dilakukan dua kali untuk memilih anggota parlemen dan dewan konstituante. Namun sayangnya dewan konstituante gagal membentuk UUD dan membuat rakyat kecewa. Melihal hal itu Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang berisi:

1. Membubarkan dewan konstituante.
2. Berlakunya kembali UUD 1945.
3. Membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang pemberontakan APRA yomemimo.com/tugas/12670323

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ4