Berikut ini adalah pertanyaan dari muhammadmuhlisin137 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Alur: maju.
Tokoh dan penokohan:
- Endang Sawitri adalah karakter yang bijak dan tegar.
- Batu Klinting adalah karakter yang kuat dan pantang menyerah.
- Ki Hajar adalah karakter yang baik.
- Janda adalah karakter yang baik dan rendah hati.
- Penduduk desa memiliki karakter sombong, angkuh, dan arogan.
Latar tempat: Gunung Telomoyo
Amanat: pantang menyerah meskipun banyak halangan yang menghadang, menghindari sifat angkuh dan sombong.
Penjelasan:
Rawa Pening adalah nama dari sebuah danau yang terletak di Kabupaten Semarang. Lokasi ini merupakan objek wisata yang cukup ramai. Legenda Dumadine Rawa Pening adalah sebuah legenda yang menceritakan tentang asal usul terbuatnya rawa ini.
Pada awal legenda ini, dikisahkan ada seorang perempuan yang melahirkan anak yang berwujud naga yang dapat berbicara layaknya manusia. Perempuan itu bernama Endang Sawitri, dan naga yang ia lahirkan dinamai Batu Klinting.
Ketika ia berusia remaja, Batu Klinting bertanya kepada Endang Sawitri tentang ayahnya. Sang ibu memberi tahu Batu Klinting bahwa ayahnya yang bernama Ki Hajar Salokantara sedang bertapa di Gunung Telomoyo. Batu Klinting pun berangkat dan bergabung dengan ayahnya untuk bertama dalam hutan lereng gunung.
Suatu hari, penduduk desa di sekitar Gunung akan mengadakan pesta sedekah usai panen. Namun, mereka tidak dapat menemukan seekor hewan pun. Akhirnya, mereka menemukan seekor naga besar. Naga tersebut dipotong-potong oleh penduduk desa dan dibawa pulang untuk pesta.
Ketika pesta berlangsung, seorang anak yang merupakan jelmaan Batu Klinting datang. Ia diusir oleh penduduk desa. Seorang janda tua menghibur sang anak dan mengajaknya untuk mampir ke rumahnya. Di sana, ia disuguhi hidangan dan diperlakukan dengan baik.
Sebelum meninggalkan rumah janda tua, sang anak meninggalkan pesan: “Nek, kalau terdengan suara gemuruh, nenek harus siapkan lesung agar selamat." Janda tua menuruti pesan tersebut.
Batu Klinting lalu kembali ke pesta yang masih berlangsung. Namun, warna desa masih tidak mau menerimanya. Batu Klinting lalu menancapkan lidi ke tanah dan menantang para penduduk desa untuk mencabutnya.
Tidak ada orang yang sanggup mencabut lidi tersebut. Batu Klinting pun mencabutnya. Dari lubang bekas tancapan, terpancar air yang deras dan menggenangi desa. Akhirnya, hampir seluruh penduduk desa tenggelam. Hanya satu orang yang selamat, yaitu janda tua yang menghibur Batu Klinting. Ia menyelamatkan diri dengan naik lesung.
Desa yang tergenang air tersebut akhirnya berubah menjadi rawa berair bening. Oleh karena itu, daerah tersebut disebut sebagai Rawa Pening.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rendyapp07 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 22 Aug 22