sistem politik, ekonomi, sosial budaya pada masa kesultanan siak​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ellybae662 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sistem politik, ekonomi, sosial budaya pada masa kesultanan siak​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

  • Politik :

Kesultanan Siak Sri Inderapura (bahasa Inggris: Sultanate of Siak Sri Inderapura), adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak , Provinsi

Riau , Indonesia . Kerajaan ini didirikan di

Buantan oleh Raja Kecil , Pewaris Tahta Kerajaan Johor yang mengasingkan diri ke

Pagaruyung [2] Raja Kecil berdasarkan

Hikayat Siak , merupakan Putra Sultan Mahmud Syah, Raja Kerajaan Johor yang dibunuh. Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat[3] dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur

Sumatera dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat , sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera dan Kalimantan .[2][4][5] Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka . Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia .

  • Budaya :

Budaya Riau didominasi oleh budaya Melayu karena mayoritas penduduk Riau adalah suku Melayu. Ada pula suku yang dilindungi seperti suku Sakai yang hidup dan berkembang di dalam hutan. Salah satu upacara adat yang terkenal di Riau adalah Balimau Kasai untuk menyambut bulan Ramadhan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari sebelum puasa sebagai ungkapan rasa syukur dan simbol penyucian dan pembersihan diri.

Kerajinan tangan di Riau antara lain tenunan Siak yang mempunyai motif khas dan kerajinan anyaman yang dibuat dari daun pandan, daun rasau, rumput laut, batamg rumput resam, rotan, daun kelapa, daun nipah, dan daun rumbia. Hasil anyaman ini berupa bakul, sumpit, ambung, katang-katang, tikar, kajang, atap, ketupat, tudung saji, tudung kepala, dan alat penangkap ikan.

  • Agama :

Pada masa awal Kesultanan Melayu Melaka, Riau menjadi tempat pusat agama islam. Setelah itu perkembangan agama Islam di Siak menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat penyebaran dakwah Islam, hal ini tidak lepas dari penggunaan nama Siak secara luas di kawasan Melayu. Jika dikaitkan dengan pepatah Minangkabau yang terkenal: Adat menurun, syara’ mendaki dapat bermakna masuknya Islam atau mengislamkan dataran tinggi pedalaman Minangkabau dari Siak sehingga orang-orang yang ahli dalam agama Islam, sejak dahulu sampai sekarang, masih tetap disebut dengan Orang Siak .

Walau telah menerapkan hukum Islam pada masyarakatnya, namun sedikit pengaruh

Minangkabau masih mewarnai tradisi masyarakat Siak. Dalam pembagian warisan, masyarakat Siak mengikut kepada hukum waris sebagaimana berlaku dalam Islam. Namun dalam hal tertentu, mereka menyepakati secara adat bahwa untuk warisan dalam bentuk rumah hanya diserahkan kepada anak perempuan saja.

Penjelasan:

semoga dapat membantu y

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yuyusetiawati1717 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 28 Jan 23