Berikut ini adalah bentuk penyimpangan sistem tanam paksa yaitu

Berikut ini adalah pertanyaan dari murniyaalfaith7989 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Berikut ini adalah bentuk penyimpangan sistem tanam paksa yaitu

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pendahuluan :

Tanam paksa (cultuurestelsel) adalah salah satu kebijakan pemerintah pada masa kolonial Belanda, sebelum mengetahui bentuk penyimpangan sistem tanam paksa, mari kita belajar lebih jauh mengenai sistem tanam paksa !

Pembahasan :

Nah, seperti yang di katakan sebelumnya, sistem tanam paksa atau cultuurestelsel adalah salah satu kebijakan pemerintah pada masa kolonial Belanda tepatnya pada masa pemerintahan gubernur jendral Johannes van Den Bosch, gubernur jendral Johannes van Den Bosch sendiri merupakan gubernur jendral Belanda yang di tugaskan di Hindia-Belanda (Indonesia), pada tahun 1830, van Den Bosch mengusulkan sistem tanam paksa di Hindia-Belanda sebagai salah satu langkah untuk mengisi kas kerajaan Belanda yang kosong akibat banyaknya dana yang di gunakan untuk perang, perang tersebut antara lain Perang Diponegoro atau Perang Jawa pada tahun 1825-1830 dan Perang melawan Kemerdekaan Belgia pada tahun 1830-1835. Semenjak saat itu masyarakat Hindia-Belanda di perintahkan oleh pemerintah kolonial untuk menanam tanaman ekspor seperti tebu, teh, tarum dan kopi. Kebijakan itu rupanya membuat masyarakat pribumi hidup menderita karena banyak nya bentuk penyimpangan pada sistem tanam paksa ini.

Bentuk penyimpangan ini antara lain :

  1. Tanah yang subur di ambil oleh pemerintah kolonial, dan yang tidak subur untuk petani
  2. Tanah yang di serahkan tetap di kenai pajak upeti
  3. Pengambilan 1/5 dari total luas lahan tanah secara paksa dan tanpa kesepakatan
  4. Kerusakan tanaman di tanggung oleh petani
  5. Petani tidak memiliki waktu untuk mengurus padi di sawah karena terlalu sibuk mengurus tanaman eskpor

Karena kebijakan ini banyak tokoh-tokoh liberal yang mengecam tindakan Belanda, tokoh-tokoh liberal tersebut merasa iba dan kasihan terhadap masyarakat pribumi, beberapa tokoh liberal yang mengecam sistem tanam paksa Belanda antara lain Edward Douwes Dekker (Multatuli), Barron van Hoevell, dan Fransen van de Putte. Salah satu pengecam tanam paksa yakni Edward Douwes Dekker (Multatuli) mengecam tanam paksa melalui buku berjudul "Max Haveelar", banyaknya tokoh-tokoh yang mengecam sistem tanam paksa ini memaksa Belanda untuk menghentikan seluruh kegiatan dari sistem tanam paksa pada tahun 1870. Selanjutnya pemerintah Belanda membalas budi kepada rakyat pribumi dengan melaksanakan politik etis (Ethische Politiek) pada tahun 1901. Apa itu politik etis? dan bagaimana pelaksanaan politik etis di Indonesia? Silahkan pelajari lebih lanjut di link berikut !

Pelajari lebih lanjut :

Detail Jawaban :

Mapel : IPS (Ilmu Pengetahuan Sejarah)

Kelas : 8 (2 SMP)

Semester : 2

Bab : 2 - Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

Kata Kunci :

Bentuk penyimpangan sistem tanam paksa (cultuurestelsel)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh StarryMoon dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Dec 22