Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa atas berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang tiada henti. Di sini, kita akan membahas kotbah tentang Kejadian 2:1-25, yaitu tentang penciptaan manusia pertama.

Dalam ayat pertama, terdapat keterangan bahwa langit dan bumi serta segala isinya telah selesai diciptakan. Ayat selanjutnya, kita melihat Tuhan mengambil tanah dan membentuk manusia pertama. Allah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam manusia itu dan manusia menjadi hidup. Ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu, yaitu untuk menjadi makhluk hidup yang bernyawa.

Setelah itu, Allah menempatkan manusia pertama di Taman Eden dan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk hidup. Namun, ada larangan yang diberikan oleh Allah yaitu manusia dilarang makan buah dari pohon pengetahuan yang ada di tengah taman. Ini menunjukkan bahwa manusia diberikan kebebasan untuk memilih, tetapi juga bertanggung jawab atas pilihan mereka.

Kemudian, Allah melihat bahwa manusia sendirian dan menciptakan pasangan yang cocok untuk manusia, yaitu perempuan. Allah membentuk perempuan itu dari tulang rusuk manusia, menunjukkan bahwa manusia dan perempuan saling melengkapi dan memiliki hubungan yang harmonis.

Kisah penciptaan manusia ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang istimewa karena diciptakan oleh Allah. Manusia memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan merawat bumi serta semua isinya. Selain itu, manusia diberikan kebebasan untuk memilih dan mempunyai hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah penciptaan manusia ini untuk bertanggung jawab atas kehidupan kita, memelihara bumi, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Kita juga dapat mempercayai bahwa kita diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu dan memiliki potensi untuk melakukan hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Mari kita menghargai kehidupan yang telah diberikan oleh Allah dan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Amin.