Persamaan:

Kedua konsep ini bertujuan untuk mengakui keberagaman dan memperkuat persatuan di antara bangsa-bangsa di Nusantara.

Kedua konsep ini dihasilkan oleh pemimpin atau tokoh penting pada masanya, yaitu Mpu Tantular yang mengeluarkan Sumpah Palapa dan Supomo yang mengusulkan konsep Dwipantara.

Perbedaan:

Sumpah Palapa merupakan konsep yang muncul pada masa Majapahit, sedangkan konsep Dwipantara muncul pada masa penjajahan Belanda.

Sumpah Palapa lebih menekankan pada persatuan dan kesatuan dalam kerajaan Majapahit, sedangkan Dwipantara lebih menekankan pada persatuan dan kesatuan dalam wilayah Indonesia yang lebih luas.

Sumpah Palapa lebih bersifat politis dan militer, sedangkan Dwipantara lebih bersifat budaya dan pendidikan.

Sumpah Palapa ditujukan untuk menghalau pengaruh asing,