Jawaban:

Dalam pemikiran filsafat Islam, terdapat perbedaan pendapat antara Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd tentang kebangkitan jasmani dan rohani.

Ibnu Sina, seorang filsuf dan ilmuwan Islam yang terkenal, menyatakan bahwa kebangkitan jasmani dan rohani adalah dua proses yang berbeda tetapi saling terkait. Ia menyatakan bahwa kebangkitan jasmani adalah proses kedewasaan dan pengembangan fisik, sementara kebangkitan rohani adalah proses kedewasaan dan pengembangan spiritual. Ia juga menyatakan bahwa kedua proses tersebut harus berjalan secara seimbang untuk mencapai kesempurnaan.

Al-Ghazali, seorang teolog dan filsuf Islam, menganggap bahwa kebangkitan jasmani dan rohani adalah dua proses yang saling terkait. Ia menyatakan bahwa kebangkitan jasmani adalah proses yang mengarah pada kesempurnaan fisik, sedangkan kebangkitan rohani adalah proses yang mengarah pada kesempurnaan spiritual. Ia juga menganggap bahwa kedua proses tersebut harus berjalan bersama-sama untuk mencapai kebahagiaan yang sejati.

Sedangkan Ibnu Rusyd, seorang filsuf dan teolog Islam, menganggap bahwa kebangkitan jasmani dan rohani adalah dua aspek dari proses yang sama. Ia menyatakan bahwa kebangkitan jasmani dan rohani adalah proses perkembangan manusia secara menyeluruh, yang meliputi pengembangan fisik, intelektual, dan spiritual. Ia juga menganggap bahwa kedua proses tersebut harus berjalan secara seiringan untuk mencapai kesempurnaan.

Secara umum, perbedaan pendapat diantara ketiga filsuf tersebut adalah dalam menyatakan proses kebangkitan jasmani dan rohani, apakah itu dua proses yang berbeda atau dua aspek dari proses yang sama. Namun, kesamaan yang bisa ditarik adalah bahwa kedua proses tersebut harus berjalan secara seimbang atau seiringan untuk mencapai kesempurnaan jasmani dan rohani

answer by: @DaudF