Khalifah Bani Abbasiyah yang paling terkenal karena perhatian dan jasanya terhadap ilmu pengetahuan adalah Khalifah Harun al-Rasyid. Harun al-Rasyid memerintah dari tahun 786 hingga 809 Masehi dan merupakan salah satu khalifah terkemuka dalam sejarah kekhalifahan Abbasiyah.

Harun al-Rasyid terkenal karena mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan seni selama masa pemerintahannya. Ia membangun perpustakaan besar di Baghdad, yang dikenal sebagai Bait al-Hikmah atau "Rumah Kebijaksanaan", tempat terkumpulnya berbagai karya ilmiah dari dunia Islam dan dunia kuno. Perpustakaan ini menjadi pusat intelektual dan penyebaran pengetahuan pada masanya.

Selain itu, Harun al-Rasyid juga dikenal karena mendukung kegiatan penelitian dan penerjemahan. Ia mengumpulkan sekelompok cendekiawan dan menerjemahkan karya-karya penting dari bahasa Yunani, Persia, dan Sanskerta ke dalam bahasa Arab. Hal ini memungkinkan penyebaran pengetahuan dari budaya-budaya lain ke dunia Islam.

Harun al-Rasyid juga menjadi pelindung bagi banyak ilmuwan, filsuf, dan penyair terkenal pada masanya, seperti al-Khawarizmi (penemu aljabar), al-Kindi (ahli filsafat dan matematika), dan Abu Nuwas (seorang penyair terkenal). Ia mendorong pertukaran gagasan dan kemajuan intelektual di kekhalifahan Abbasiyah.

Karena perhatiannya terhadap ilmu pengetahuan dan pengembangan intelektual, Harun al-Rasyid dianggap sebagai salah satu khalifah yang paling berjasa dalam sejarah Islam. Kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan dunia Islam dan peradaban manusia secara keseluruhan.