Berikut ini adalah pertanyaan dari Mochhnoval pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
1. Sebutkan bukti bahwa Jawa Barat merupakan daerah tertua di Pulau Jawa selain karena faktor geologis!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Tektonik Jawa dipengaruhi oleh
tumbukan Lempeng Eurasia dengan
Lempeng India-Australia. Interaksi
antar lempeng ini telah menghasilkan
suatu tatanan geologi yang komplek
khususnya untuk Jawa Barat dan
Banten. Tektonik global yang merupakan suatu rangkaian peristiwa geologi
mulai dari pemecahan kontinen, penunjaman, tumbukan, pergeseran
antar lempeng hingga seluruh proses
ikutannya. Secara keseluruhan peristiwa ini telah menghasilkan tatanan
tektonik berupa palung, busur luar
non volkanik, busur depan, busur
gunungapi dan cekungan belakang
busur (Gambar 1).
Struktur geologi Jawa telah banyak dipelajari oleh para peneliti baik
melalui data foto udara, citra satelit,
penelitian lapangan, data geofisik
hingga data pemboran. Berdasarkan
berbagai macam penelitian itu, Pulunggono dan Martodjojo (1995)
berpendapat bahwa pada dasarnya di
Pulau Jawa ada 3 (tiga) pola struktur
yang dominan, masing-masing adalah
Pola Meratus, Pola Sunda dan Pola
Jawa.
Di Jawa, sesar regional berarah
timurlaut-baratdaya dinamakan sebagai pola Meratus, diwakili oleh sesar
Cimandiri (Pulunggono dan Martodjojo, 1995). Sesar ini membentang
mulai dari Pelabuhan Ratu-Sukabumi
hingga mencapai daerah Pegunungan
Meratus di Kalimantan Timur.
Pola struktur berarah utara-selatan dinamakan sebagai Pola Sunda
yang diwakili oleh sesar-sesar yang Bulletin of Scientific Contribution, Volume 6, Nomor 1, Agustus 2008: 57-66
58
membatasi beberapa cekungan di Jawa Barat Utara, contohnya Cekungan
Sunda dan Cekungan Arjuna (Gbr. 2).
Pola struktur yang ketiga adalah
sesar berarah barat-timur yang umumnya berada di daratan Pulau
Jawa dan selanjutnya dinamakan
sebagai Pola Jawa. Di Jawa Barat,
struktur ini diwakili oleh sesar Baribis
(Pulunggono dan Martodjojo, 1995).
Pada saat ini diyakini bahwa Pola
Meratus yang berarah timurlautbaratdaya merupakan struktur yang
paling tua di Pulau Jawa. Pola ini
membentuk Tinggian Karimunjawa di
kawasan Laut Jawa yang diperkirakan
menerus ke arah baratdaya melalui
Luk Ulo di Jawa Tengah hingga bergabung dengan kelurusan sesar Cimandiri di Jawa Barat. Sesar-sesar di
Pola Meratus berumur mulai Kapur
sampai Paleosen (Pullunggono dan
Martodjojo, 1995). Di pulau Jawa sesar-sesar ini diaktifkan kembali oleh
tektonik yang lebih muda.
Pola Sunda yang berarah utara-selatan terbentuk lebih muda dibandingkan Pola Meratus. Dari data seismik di
lepas-pantai Jawa Barat, menunjukkan bahwa Pola Sunda mengontrol
pembentukan cekungan sedimentasi
dan pola ini juga mengaktifkan kembali Pola Meratus pada umur Eosen
Akhir – Oligosen Akhir. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa Pola
Sunda tersebut lebih muda dari Pola
Meratus.
Pola Jawa yang berarah barattimur merupakan pola yang termuda
yang mengaktifkan kembali (overprint) seluruh pola yang ada sebelumnya. Sesar Baribis adalah conto struktur sesar naik yang mewakili Pola
Jawa (Pullunggono dan Martodjojo,
1995).
Kompleksnya struktur geologi di
daerah Jawa, menarik untuk dipelajari
secara lebih mendalam terutama
mengenai hubungan genetik dan
geometri masing-masing pola struktur
sesarnya. Berkaitan dengan masalah
tektonik Jawa, penulis membatasi
daerah penelitian hanya di daerah
Jawa Barat dan Banten.
BAHAN DAN METODA PENELITIAN
Untuk mendapatkan gambaran pola struktur di Jawa Barat maka dilakukan penafsiran struktur melalui analisis citra indraja, foto udara dan peta
topografi yang selanjutnya dikompilasi dengan peta geologi regional yang
terbitkan oleh Direktorat Geologi Bandung. Setelah peta penafsiran struktur dibuat langkah selanjutnya adalah
melakukan pengecekan lapangan dengan maksud untuk membuktikan ke
beradaan jalur serta jenis sesarnya.
Untuk mendapatkan gambaran
dinamika dan kinematika pembentukan sesar, maka data-data unsur
struktur dianalisis secara komputasi
dengan mempergunakan program
”dip” dan ”stress”. Hasil pengolahan
data ini ditampilkan dalam bentuk
gambaran stereogram dan diagram
roset. Dari gambaran stereogram ini
akan diketahui sistem tegasan pembentuk sesar. Hasil pengolahan data
selanjutnya dikompilasi dengan peta
kelurusan struktur dan data stratigrafi
sehingga didapatkan gambaran pola
struktur yang lengkap.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada beberapa jalur sesar di Jawa
Barat dan Banten yang keberadaannya diketahui melalui analisis citra
indraja, foto udara dan peta topografi.
Dari peta struktur dan gambaran
diagram roset, diketahui ada 4 kelompok utama arah jalur sesar (Gambar
3), yaitu sesar berarah baratlauttenggara, utara-selatan, timurlautbaratdaya dan barat-timur.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ryuga7azura dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 08 Mar 23