Jawaban:

Hisyam bin Abdul Malik adalah khalifah Bani Umayyah yang memimpin kekhalifahan selama 10 tahun, dari tahun 724 M hingga 743 M. Pada awal masa pemerintahannya, Hisyam meneruskan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang telah dilakukan oleh khalifah sebelumnya, yakni Umar bin Abdul Aziz, yang terkenal dengan kebijakan-kebijakan sosial yang berpihak pada rakyat.

Namun, pada akhir masa kepemimpinannya, kebijakan-kebijakan Hisyam dinilai sudah tidak lagi berpihak pada rakyat. Ia mulai mengeksploitasi sumber daya alam dan menumpuk kekayaan untuk keluarga dan kelompok elit di pemerintahannya, sehingga semakin memperburuk kondisi ekonomi rakyat.

Selain itu, Hisyam juga dianggap sebagai khalifah yang terlibat dalam peperangan yang tidak perlu, seperti perang melawan Kekaisaran Romawi Timur. Perang ini tidak berhasil dan justru memperlemah kekuatan kekhalifahan.

Kondisi ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan rakyat dan tentara. Pada tahun 743 M, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh putra-putra Khalid bin Yazid, yang merupakan saudara tiri Hisyam. Pemberontakan ini berhasil merebut kekuasaan dari Hisyam dan mengangkat Yazid bin Khalid sebagai khalifah baru.

Hisyam bin Abdul Malik sendiri kemudian ditahan dan dibuang ke Madinah, di mana ia wafat pada tahun 743 M. Akhir kepemimpinannya menunjukkan kegagalan dalam menjalankan kebijakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat dan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan rakyat serta memperlemah kekuatan kekhalifahan.