Jawaban:

Politik luar negeri bebas aktif (Independent and Active Foreign Policy) adalah landasan kebijakan luar negeri Indonesia yang diumumkan oleh Presiden Sukarno pada tahun 1953. Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin kedaulatan, kebebasan, dan kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional.

Landasan politik luar negeri bebas aktif ini berisi beberapa prinsip, di antaranya adalah:

1. Non-Alignment (Tidak Bersikap Netral)

Indonesia tidak ingin terikat pada satu blok kekuatan tertentu (Barat atau Timur), melainkan ingin mempertahankan kemerdekaan dalam menentukan sikapnya di arena internasional.

2. Internasionalisme

Indonesia berpegang pada prinsip perdamaian dan kerjasama internasional, serta mengutamakan hak asasi manusia dan keadilan sosial.

3. Keadilan dan Kesejahteraan Sosial

Indonesia berusaha memperjuangkan kepentingan rakyatnya dalam bentuk kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi, termasuk dalam hubungan kerjasama internasional.

4. Tidak Ikut Campur Urusan Dalam Negeri Negara Lain

Indonesia menghormati kedaulatan negara lain dan tidak ingin terlibat dalam urusan dalam negeri negara lain, namun tetap memperjuangkan hak asasi manusia di dunia internasional.

5. Perjuangan untuk Kemerdekaan dan Perdamaian Dunia

Indonesia berjuang untuk kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia, serta perdamaian dan keamanan dunia.

6. Konsensus dan Diplomasi

Indonesia berusaha mencapai konsensus dan mempergunakan diplomasi dalam menyelesaikan masalah internasional.

Kebijakan luar negeri bebas aktif ini menjadi landasan dasar dalam hubungan luar negeri Indonesia hingga saat ini. Dalam prakteknya, Indonesia terus mengembangkan hubungan dengan negara-negara di seluruh dunia tanpa terikat pada kekuatan tertentu, serta turut berpartisipasi dalam organisasi-organisasi internasional untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan dunia internasional.