Robert Hertz adalah seorang antropolog Prancis yang memiliki kontribusi besar dalam bidang studi antropologi religi. Salah satu teori religi yang diungkapkan oleh Hertz adalah teori tentang upacara kematian. Menurut Hertz, upacara kematian merupakan suatu tindakan simbolis yang dilakukan oleh sebuah masyarakat untuk menghadapi kematian anggota masyarakat tersebut. Upacara kematian ini merupakan bentuk ekspresi dari rasa takut dan kehilangan yang dirasakan oleh masyarakat tersebut terhadap kematian.

Menurut Hertz, upacara kematian juga merupakan cara bagi masyarakat untuk memperjuangkan hak-hak keberlangsungan hidup anggota masyarakat yang telah meninggal. Dengan melakukan upacara kematian, masyarakat tersebut berusaha untuk memastikan bahwa anggota masyarakat yang telah meninggal akan tetap dihargai dan diakui dalam masyarakat setelah kematiannya.

Contoh upacara kematian yang ada di Indonesia menurut Hertz adalah upacara kematian yang terdapat dalam kebudayaan Jawa. Upacara kematian di Jawa terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

Ngusaba: tahap pertama dari upacara kematian di Jawa yang merupakan tahap penguburan jenazah. Jenazah akan dibawa ke tempat pemakaman dan disimbolkan dengan pemotongan rambut atau janggut oleh keluarga terdekat.

Pantun: tahap kedua dari upacara kematian di Jawa yang merupakan tahap pemujaan terhadap jenazah. Pantun merupakan sejenis puisi yang dibacakan oleh keluarga terdekat untuk memberi penghormatan terhadap jenazah.

Mecaru: tahap ketiga dari upacara kematian di Jawa yang merupakan tahap pemurnian jenazah. Mecaru merupakan ritual yang dilakukan dengan cara membersihkan jenazah dari kotoran dan najis.

Nyadran: tahap keempat dari upacara kematian di Jawa yang merupakan tahap pemakaman jenazah. Nyadran merupakan proses pemakaman jenazah di dalam peti mayat atau di dalam tanah.

Masangin: tahap kelima dari upacara kematian di Jawa yang merupakan tahap pelaksanaan kegiatan