JAWABAN:

Sejarah pendidikan di Indonesia mencerminkan respons bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme barat. Pada masa kolonialisme, pendidikan di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan menghasilkan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih untuk memenuhi kebutuhan ekonomi Belanda. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selama masa kolonialisme sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya Eropa.

Namun, bangsa Indonesia tidak diam saja terhadap situasi tersebut. Mereka merespons kolonialisme barat dengan berbagai cara, termasuk melalui pendidikan. Pada awalnya, pendidikan yang diadakan oleh Belanda hanya diperuntukkan bagi bangsawan dan kaum elit pribumi. Namun, pada awal abad ke-20, kaum nasionalis dan intelektual Indonesia mulai membuka sekolah-sekolah modern yang bertujuan untuk mendidik rakyat biasa.

Di antara tokoh-tokoh yang berperan dalam gerakan pendidikan nasionalis Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara, yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. Sekolah ini menekankan pada pendidikan karakter dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Gerakan pendidikan nasionalis juga terus berkembang selama periode kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia mulai memperjuangkan pengendalian penuh atas pendidikan di negara ini. Pemerintah Indonesia mencoba menghapus pengaruh pendidikan Barat dan menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di semua tingkat pendidikan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga mencanangkan program wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan pendidikan vokasi dan teknik untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Indonesia.

Secara keseluruhan, respons bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme barat dalam bidang pendidikan adalah dengan membuka sekolah-sekolah modern yang menekankan pendidikan karakter dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia juga berusaha mengendalikan dan mengembangkan pendidikan di negara ini dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun.