Jawaban:

Negara Uni Soviet dan Amerika Serikat memiliki reaksi yang berbeda terhadap konflik di Yugoslavia pada akhir tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an.

Negara Uni Soviet, yang saat itu masih merupakan negara komunis, mendukung Yugoslavia dalam konflik tersebut. Mereka melihat Yugoslavia sebagai negara komunis yang stabil dan merupakan sekutu penting dalam blok komunis. Negara Uni Soviet juga menganggap konflik di Yugoslavia sebagai upaya untuk memecah belah negara-negara komunis di Eropa Timur.

Sementara itu, Amerika Serikat mendukung negara-negara yang ingin memisahkan diri dari Yugoslavia, seperti Slovenia, Kroasia, dan Bosnia-Herzegovina. Mereka melihat konflik di Yugoslavia sebagai upaya untuk menghapus komunisme dari Eropa Timur dan meningkatkan pengaruh Amerika di wilayah tersebut.

Kedua negara ini juga mengambil sikap yang berbeda terhadap intervensi militer di Yugoslavia. Amerika Serikat mendukung intervensi militer untuk menghentikan konflik dan menjamin keamanan warga sipil, sementara Negara Uni Soviet menentang intervensi militer dan berpendapat bahwa masalah harus diselesaikan melalui negosiasi politik.