Jawaban:

Abdurrahman III memproklamirkan dirinya sebagai khalifah di Córdoba pada tahun 929 M setelah mendengar kabar bahwa Khalifah Abbasiyah di Baghdad, Al-Muqtadir, masih hidup namun tidak efektif dalam memimpin kekhalifahan. Khalifah Abbasiyah pada saat itu mengalami banyak konflik internal dan kelemahan dalam pemerintahan, sehingga kekuasaannya menjadi lemah.

Pada masa itu, Abdurrahman III yang memimpin Kesultanan Umayyah di Andalusia, Spanyol, telah berhasil memperkuat kekuasaannya dan mengembangkan wilayah kekuasaannya. Ia merasa bahwa sudah saatnya untuk menyatakan dirinya sebagai khalifah yang mandiri dan tidak lagi tunduk pada kekhalifahan Abbasiyah yang lemah.

Oleh karena itu, pada tahun 929 M, Abdurrahman III memproklamirkan dirinya sebagai khalifah di Córdoba dengan gelar Al-Nasir li-Din Allah (Pembela Agama Allah). Ia juga mendirikan dinasti kekhalifahan Umayyah di Andalusia yang berlangsung selama hampir tiga abad.

Proklamasi Abdurrahman III sebagai khalifah di Córdoba menandai terbentuknya kekhalifahan mandiri yang terpisah dari kekhalifahan Abbasiyah di Timur Tengah. Kekhalifahan Umayyah di Andalusia menjadi salah satu pusat kebudayaan dan peradaban Islam pada masa itu, dan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur Islam di Eropa.

Penjelasan: