Jawaban:

Jenderal Fidel Ramos, yang sebelumnya merupakan seorang sekutu dekat mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos, menarik dukungannya terhadap Marcos pada akhir 1985. Ada beberapa alasan mengapa Ramos mengambil keputusan ini:

Kesehatan Marcos yang memburuk: Pada saat itu, kesehatan Marcos memburuk dan ia telah mengalami beberapa kekalahan politik yang signifikan. Ramos mungkin melihat bahwa dukungannya terhadap Marcos tidak lagi bermanfaat, dan mungkin lebih bijaksana untuk mencari dukungan politik yang lebih kuat.

Tekanan internasional: Pada saat itu, tekanan internasional terhadap rezim Marcos semakin meningkat. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi dukungan mereka terhadap pemerintahan Marcos dan mulai menekan untuk reformasi politik. Mungkin Ramos merasa bahwa dukungannya terhadap Marcos tidak lagi bermanfaat bagi kepentingan Filipina di mata komunitas internasional.

Tuntutan reformasi: Ramos sendiri adalah seorang reformis dan mungkin melihat kesempatan untuk mempromosikan reformasi politik yang lebih luas di Filipina. Dukungannya terhadap Marcos mungkin terbukti menjadi hambatan untuk memajukan agenda reformasi tersebut.

Keprihatinan atas masa depan Filipina: Ramos mungkin juga melihat bahwa keberlangsungan pemerintahan Marcos akan membahayakan masa depan Filipina. Ia mungkin khawatir bahwa kebijakan Marcos yang otoriter dan korup akan memperburuk keadaan ekonomi dan politik Filipina, dan mungkin lebih baik untuk bergerak menuju arah yang berbeda.

Dengan berbagai pertimbangan ini, Jenderal Fidel Ramos mengambil keputusan yang berani dan menarik dukungannya terhadap Ferdinand Marcos pada akhir 1985. Keputusan ini akhirnya membuka jalan bagi perubahan politik yang lebih besar di Filipina