Menurut Winarno Surakhmad, faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau peserta didik, seperti minat, motivasi, kemampuan, dan kepribadian. Faktor internal ini sangat mempengaruhi proses belajar mengajar, karena jika siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi, maka mereka akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih termotivasi untuk belajar.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa atau peserta didik, seperti lingkungan, keluarga, dan sekolah. Faktor eksternal ini juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, karena jika lingkungan sekitar dan keluarga mendukung proses belajar mengajar, maka siswa akan lebih mudah untuk belajar dan mengikuti pelajaran.
3. Faktor metode, yaitu faktor yang berkaitan dengan cara atau teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Faktor ini sangat penting, karena metode yang digunakan dapat mempengaruhi seberapa efektif siswa dapat memahami dan menyerap materi pelajaran. Beberapa contoh metode belajar mengajar yang dapat digunakan adalah:

• Metode ceramah, yaitu metode yang menggunakan penyampaian materi secara lisan oleh guru kepada siswa. Metode ini dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep dasar dari materi pelajaran, namun dapat menjadi tidak efektif jika guru tidak menggunakan bahasa yang jelas dan siswa tidak terlibat dalam proses belajar.

• Metode diskusi, yaitu metode yang menggunakan interaksi antara guru dan siswa untuk membahas materi pelajaran. Metode ini dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih mendalam, dan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan mengemukakan pendapat. Namun, metode ini dapat menjadi tidak efektif jika siswa tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik atau tidak terlibat aktif dalam diskusi.

• Metode demonstrasi, yaitu metode yang menggunakan penyajian materi secara langsung, seperti melakukan eksperimen atau menunjukkan contoh nyata. Metode ini dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih jelas, dan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kreatif dan inovatif. Namun, metode ini dapat menjadi tidak efektif jika fasilitas sekolah tidak memadai atau jika guru tidak mampu menyajikan materi secara efektif.