Jawaban:

Objektivitas sejarah adalah kemampuan untuk menampilkan fakta dan peristiwa sejarah secara akurat tanpa memihak pada sudut pandang tertentu atau memanipulasi informasi. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menghambat terwujudnya objektivitas sejarah, antara lain:

1. Bias pribadi: Setiap orang memiliki pandangan, nilai, dan keyakinan yang berbeda-beda. Ketika seorang sejarawan memiliki bias pribadi atau terlalu terikat pada pandangan tertentu, hal ini dapat mempengaruhi cara dia menafsirkan dan mengekspresikan peristiwa sejarah. Sejarawan yang terlalu memihak pada pandangan tertentu cenderung mengabaikan atau mengesampingkan informasi yang bertentangan dengan pandangan mereka. Akibatnya, hal ini dapat menghambat terwujudnya objektivitas sejarah.

2. Kurangnya sumber daya: Kurangnya sumber daya seperti arsip, dokumen, dan bukti fisik dapat membuat sejarawan kesulitan dalam memeriksa dan memverifikasi fakta. Sejarawan yang kurang memiliki sumber daya yang memadai cenderung membuat asumsi dan kesimpulan berdasarkan sedikit informasi yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan dan pengambilan kesimpulan yang salah, sehingga menghambat terwujudnya objektivitas sejarah.

3. Interpretasi yang berbeda: Peristiwa sejarah seringkali dapat ditafsirkan dengan berbagai cara yang berbeda oleh sejarawan yang berbeda. Interpretasi yang berbeda ini dapat menghasilkan perspektif yang berbeda pula, yang pada gilirannya dapat menghasilkan narasi yang berbeda-beda. Hal ini dapat mengaburkan fakta atau memunculkan bias yang tidak disadari. Oleh karena itu, sejarawan harus berusaha mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan interpretasi yang berbeda agar dapat mencapai objektivitas sejarah yang lebih baik.