Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib (yang kemudian dikenal dengan nama Madinah), terjadi perubahan besar di kota tersebut. Beberapa perbedaan antara keadaan sebelum dan setelah hijrah Nabi Muhammad SAW adalah:

Madinah menjadi pusat Islam: Setelah hijrah, Nabi Muhammad SAW membangun masjid yang kemudian menjadi pusat Islam di Madinah. Masjid tersebut juga dijadikan tempat untuk menyelenggarakan shalat berjamaah, pengajian, dan rapat-rapat penting lainnya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga membuat perjanjian damai antara kaum Muslimin dan Yahudi di Madinah yang dikenal dengan Perjanjian Madinah.

Kehidupan sosial yang lebih harmonis: Sebelum hijrah, Yatsrib terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok Aws dan Khazraj yang sering terlibat dalam peperangan dan perselisihan. Setelah hijrah Nabi Muhammad SAW, kedua kelompok ini bersatu di bawah panji Islam dan hidup dalam harmoni dan persaudaraan.

Pembangunan dan perkembangan ekonomi: Setelah hijrah, Nabi Muhammad SAW juga membantu membangun infrastruktur dan mengembangkan ekonomi Madinah. Beliau membangun pasar dan memperkenalkan sistem perdagangan yang adil serta membantu meningkatkan produktivitas petani di sekitar Madinah.

Penyebaran Islam: Dengan Madinah sebagai pusat Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berhasil menyebarkan agama Islam ke seluruh wilayah Arab dan kemudian ke seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang memeluk agama Islam dan membangun masjid di berbagai tempat.

Jadi, beberapa perbedaan antara keadaan sebelum dan setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah adalah terjadinya perubahan dari keadaan yang terpecah-pecah menjadi satu kesatuan yang harmonis, perkembangan ekonomi, penyebaran Islam, dan Madinah menjadi pusat Islam.