Jawaban:

Wali Songo adalah sembilan tokoh yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi. Latar belakang para Wali Songo tidak hidup secara bersamaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perbedaan usia

Para Wali Songo memiliki perbedaan usia yang cukup signifikan, yang menyebabkan mereka hidup pada zaman yang berbeda-beda. Misalnya, Sunan Bonang yang merupakan putra dari Sunan Ampel hidup di abad ke-16, sedangkan Sunan Giri hidup pada abad ke-15. Perbedaan usia ini menyebabkan mereka hidup pada masa yang berbeda.

2. Perbedaan wilayah

Wali Songo tersebar di berbagai wilayah di Jawa. Sunan Ampel dan Sunan Bonang hidup di Surabaya, Sunan Giri di Gresik, Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Muria di Pati, dan lain-lain. Wilayah yang berbeda ini juga menjadi faktor penyebab para Wali Songo tidak hidup secara bersamaan.

3. Tidak terdapat catatan sejarah yang pasti

Beberapa catatan sejarah tentang Wali Songo berbeda-beda, sehingga tidak ada catatan sejarah yang pasti tentang tanggal kelahiran atau wafatnya mereka. Sebagai contoh, terdapat beberapa versi tentang tanggal kelahiran dan kematian Sunan Bonang. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui secara pasti apakah Wali Songo hidup pada waktu yang bersamaan.

4. Misi dakwah yang berbeda-beda

Setiap Wali Songo memiliki misi dakwah yang berbeda-beda, sehingga mereka pergi ke wilayah yang berbeda-beda pula. Misalnya, Sunan Kalijaga lebih fokus pada dakwah kepada raja-raja, sementara Sunan Muria lebih fokus pada dakwah kepada masyarakat biasa. Misi dakwah yang berbeda-beda ini menyebabkan mereka hidup pada waktu yang berbeda-beda pula.