Berikut ini adalah pertanyaan dari alkamatlaodealkamat pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sejarah lahirnya Muhammadiyah dapat dibahas berdasarkan faktor subjektif dari tokoh kunci, yaitu KH Ahmad Dahlan, dan juga faktor sosiologis yang mempengaruhi munculnya gerakan ini.
- Faktor Subjektif (KH Ahmad Dahlan):
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta, Indonesia. KH Ahmad Dahlan adalah seorang ulama yang memiliki visi untuk mengembalikan umat Islam ke ajaran asli Islam yang murni, serta untuk memperbaiki kondisi sosial dan moral masyarakat Muslim pada masa itu.
KH Ahmad Dahlan merasa prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu, di mana ada penyebaran pemikiran dan praktik yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ia ingin membangun suatu gerakan yang mengajarkan Islam yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis, serta berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan umat.
Dalam visi dan misinya, KH Ahmad Dahlan juga ingin membangun kesadaran kebangsaan di kalangan umat Islam, mengingat Indonesia pada saat itu sedang mengalami masa kolonialisme oleh Belanda. Ia ingin umat Islam menjadi agen perubahan yang dapat memajukan bangsa dan menjaga keutuhan Indonesia.
- Faktor Sosiologis:
Faktor sosiologis yang mempengaruhi lahirnya Muhammadiyah adalah situasi sosial dan politik pada masa itu. Pada awal abad ke-20, masyarakat Muslim di Indonesia mengalami berbagai tantangan sosial dan politik akibat kolonialisme Belanda, modernisasi, dan adanya pengaruh budaya Barat.
Kolonialisme Belanda mempengaruhi sistem pendidikan, hukum, dan politik yang berimplikasi pada pemahaman agama dan nilai-nilai sosial. Hal ini menyebabkan munculnya aliran pemikiran dan praktik-praktik Islam yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
Perubahan sosial dan modernisasi juga mempengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat Muslim. Adanya pengaruh budaya Barat, sekularisme, dan orientasi pada hal-hal materialis mendorong KH Ahmad Dahlan dan beberapa tokoh lainnya untuk mendirikan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam konteks ini, Muhammadiyah lahir sebagai gerakan Islam yang mengkombinasikan aspek keagamaan dan kebangsaan. Gerakan ini berusaha untuk mengatasi tantangan sosial dan politik serta memperkuat identitas dan kesadaran umat Islam Indonesia.
Perlu dicatat bahwa faktor subjektif dari KH Ahmad Dahlan dan faktor sosiologis tidak dapat dipisahkan secara tegas, karena visi dan tindakan KH Ahmad Dahlan juga dipengaruhi oleh konteks sosial yang ada pada masa itu.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AYYASY124 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 30 Aug 23