Peran pelajar, mahasiswa, dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan ketatanegaraan di Indonesia dari masa Orde Lama hingga Reformasi memiliki kontribusi yang sangat signifikan.

Masa Orde Lama:

1. Peran Pelajar: Pada masa Orde Lama, pelajar memainkan peran yang penting dalam menggerakkan semangat nasionalisme serta memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Mereka terlibat dalam penyebaran gagasan gerakan nasional, mengorganisir demonstrasi, dan menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah.

2. Peran Mahasiswa: Mahasiswa juga memiliki peran yang sangat aktif dalam perubahan politik pada masa Orde Lama. Mereka menjadi kekuatan utama dalam gerakan perlawanan terhadap rezim otoriter, seperti gerakan mahasiswa tahun 1956 yang menuntut demokratisasi dan kebebasan berpendapat.

3. Peran Tokoh Masyarakat: Tokoh masyarakat, seperti aktivis politik, intelektual, dan pemimpin agama, juga berperan dalam mempengaruhi perubahan politik pada masa Orde Lama. Mereka memanfaatkan pengaruh dan jaringan mereka untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, memperjuangkan hak asasi manusia, serta menentang kebijakan yang dianggap tidak adil atau represif.

Masa Orde Baru:

1. Peran Pelajar: Pada masa Orde Baru, pelajar memiliki peran dalam menyuarakan aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Namun, pemerintah juga melakukan upaya untuk mengendalikan gerakan pelajar dan membatasi kebebasan berpendapat.

2. Peran Mahasiswa: Mahasiswa tetap menjadi kekuatan utama dalam gerakan perlawanan terhadap rezim otoriter pada masa Orde Baru. Mereka memimpin demonstrasi, mogok kerja, dan aksi protes lainnya untuk memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, serta kebebasan berpendapat.

3. Peran Tokoh Masyarakat: Tokoh masyarakat, seperti tokoh politik, aktivis hak asasi manusia, dan pemimpin agama, memainkan peran penting dalam perubahan politik pada masa Orde Baru. Mereka terlibat dalam organisasi politik, gerakan hak asasi manusia, dan gerakan sosial untuk memperjuangkan perubahan politik dan reformasi.

Masa Reformasi:

1. Peran Pelajar: Pelajar pada masa Reformasi memiliki peran yang signifikan dalam mendukung perubahan politik. Mereka aktif terlibat dalam demonstrasi, aksi massa, dan kampanye politik untuk menyuarakan aspirasi masyarakat serta memperjuangkan reformasi demokrasi.

2. Peran Mahasiswa: Mahasiswa tetap menjadi kekuatan utama dalam gerakan reformasi. Mereka memainkan peran sentral dalam mengorganisir demonstrasi besar seperti yang terjadi pada Reformasi 1998 yang menggulingkan rezim Orde Baru. Mahasiswa juga aktif dalam memperjuangkan kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia, serta berperan dalam memperjuangkan perubahan kebijakan politik yang lebih transparan dan akuntabel.

3. Peran Tokoh Masyarakat: Tokoh masyarakat terus memainkan peran penting dalam perubahan politik dan ketatanegaraan di masa Reformasi. Mereka menggunakan pengaruh dan otoritas mereka untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, memobilisasi dukungan publik, serta memperjuangkan perubahan kebijakan yang lebih baik. Mereka terlibat dalam berbagai gerakan sosial, organisasi politik, dan advokasi hak asasi manusia guna memperkuat tuntutan reformasi dan membangun sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

Perlu dicatat bahwa peran pelajar, mahasiswa, dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan ketatanegaraan di Indonesia dari masa Orde Lama hingga Reformasi sangat kompleks dan melibatkan banyak individu dan kelompok dengan peran yang bervariasi. Penjelasan di atas hanya memberikan gambaran umum tentang peran mereka dalam setiap periode, namun masih banyak peristiwa dan kontribusi individu yang tidak dapat disebutkan secara rinci dalam konteks singkat ini.