Jawaban:

Penilaian tentang organisasi pergerakan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang bergantung pada sudut pandang yang digunakan.

Model strategi kooperatif dengan Jepang dianggap oleh sebagian pihak sebagai tindakan yang menguntungkan dalam jangka pendek. Mereka berargumen bahwa dengan bekerjasama dengan Jepang, mereka dapat memperoleh keuntungan dan memperkuat posisi mereka dalam perjuangan. Namun, sudut pandang ini sering ditentang oleh pihak lain yang berpendapat bahwa bekerjasama dengan penduduk asing merupakan tindakan yang tidak patriotik dan membahayakan kepentingan nasional.

Model strategi nonkooperatif atau gerakan bawah tanah, di sisi lain, sering dianggap sebagai tindakan yang lebih berkualitas dan berpatutan. Mereka berargumen bahwa bekerja bawah tanah dan menentang penduduk asing adalah tindakan yang sesuai dengan semangat perjuangan dan nasionalisme. Namun, sudut pandang ini juga dapat ditentang oleh pihak yang berpendapat bahwa tindakan yang terlalu agresif dapat membahayakan situasi dan memperburuk keadaan.

Secara kritis, kedua model strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk memahami bahwa situasi politik dan historis yang kompleks pada masa pendudukan Jepang membuat tidak ada model strategi yang benar-benar tepat. Kedua model strategi harus ditinjau dan dinilai dalam konteks yang lebih luas dan dengan menggunakan sudut pandang yang beragam.