Jawaban:

Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan di Nusantara pada masa lalu yang memiliki peran penting dalam perdagangan rempah-rempah. Pada masa itu, terdapat beberapa jalur perdagangan rempah yang dilalui oleh Kerajaan Mataram Kuno, antara lain:

Jalur Laut Selatan: Jalur ini merupakan jalur perdagangan yang dilalui oleh para pedagang dari Jawa dan Sumatera bagian selatan yang mengangkut komoditas rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, kayu manis, dan lain sebagainya. Para pedagang dari Jawa dan Sumatera ini biasanya berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di selatan Jawa seperti Pelabuhan Barus dan Pelabuhan Banten.

Jalur Laut Utara: Jalur ini merupakan jalur perdagangan yang dilalui oleh para pedagang dari Aceh dan Minangkabau yang mengangkut komoditas rempah-rempah seperti lada dan pala. Para pedagang dari Aceh dan Minangkabau biasanya berlabuh di pelabuhan di utara Jawa seperti Pelabuhan Semarang dan Pelabuhan Surabaya.

Jalur Darat: Jalur ini merupakan jalur perdagangan yang dilalui oleh para pedagang dari Jawa dan Madura yang mengangkut komoditas rempah-rempah seperti cengkeh dan kapulaga. Para pedagang ini biasanya menggunakan jalur darat melalui pegunungan utara Jawa untuk mencapai pelabuhan di utara Jawa.

Dalam menguasai jalur-jalur perdagangan rempah-rempah tersebut, Kerajaan Mataram Kuno membangun pusat-pusat perdagangan di pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Pelabuhan Banten, Pelabuhan Semarang, dan Pelabuhan Surabaya. Selain itu, kerajaan juga memperkuat sistem pertahanan di jalur-jalur perdagangan tersebut dengan membangun benteng-benteng di sepanjang jalur perdagangan tersebut.

Dengan menguasai jalur-jalur perdagangan rempah-rempah tersebut, Kerajaan Mataram Kuno dapat memperoleh keuntungan yang besar dari perdagangan rempah-rempah dan mengembangkan ekonomi kerajaan. Selain itu, perdagangan rempah-rempah juga memperkuat hubungan perdagangan antara Kerajaan Mataram Kuno dengan kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara lainnya serta dengan pedagang-pedagang dari luar negeri.

Penjelasan:

maaf kalau slaah